Laporkan Masalah

STARTUP LEARNING PATH (SLP): MODEL PELATIHAN UNTUK KARYAWAN PERUSAHAAN RINTISAN (STARTUP) DENGAN PENDEKATAN AGILE LEARNING

EGI ENDESKA PUTRA, Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T.;Dr. Ir. Rudy Hartanto, M.T.

2019 | Tesis | MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

Tingkat pertumbuhan jumlah startup di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah minat masyarakat dalam penggunaan teknologi, khususnya smartphone. Namun lebih dari 75% startup yang sedang berkembang tersebut mengalami kegagalan. Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut antara lain berhubungan dengan rendahnya kualitas karyawan yang ada di startup. Preliminary research yang telah penulis lakukan terhadap 10 startup yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa startup pada umumnya tidak memberikan pelatihan dan pengembangan profesi dikarenakan mereka memiliki dana dan waktu yang terbatas bagi karyawan untuk mengikuti program pelatihan konvensional. Dalam penelitian ini sebuah model pelatihan yang tepat untuk startup dirancang menggunakan pendekatan agile learning. Agile learning dipilih karena pendekatan tersebut memungkinkan adanya penyesuaian pelatihan terhadap kebutuhan perusahaan dalam mengembangkan kompentensi yang dinamis di tempat kerja. Beberapa plan pelatihan yang unik dirancang menjadi diagram learning path dalam bentuk decision tree menggunakan algoritme C4.5. Learning path tersebut merupakan jalur pelatihan yang dapat digunakan oleh startup untuk memilih plan pelatihan yang sesuai dengan tujuan pelatihan yang akan dilakukan. Penelitian ini menghasilkan sebuah model pelatihan yang disebut dengan Startup Learning Path (SLP). SLP memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pelatihan konvensional yaitu multiple training plan, cost friendly dan shorter time to learn. Dengan menggunakan SLP diharapkan karyawan startup dapat memperoleh keterampilan baru untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada mereka sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan startup dalam mengembangan model bisnisnya.

The growth rate of the number of startups in Indonesia is very high. This is due to the increasing number of community interests in the use of technology, especially smartphones. But more than 75% of these startups are failing. Some of the factors that cause these failures are related to the low quality of employees at startup. The preliminary research that has been done by the 10 startups in Indonesia shows that startups generally do not provide training and professional development because they have limited funds and time for employees to take conventional training programs. In this study, an appropriate training model for startups was designed using the agile learning approach. Agile learning is chosen because this approach allows for training adjustments to the needs of the company in developing dynamic competence in the workplace. Some unique training plans are designed to be learning path diagrams in the form of a decision tree using the C4.5 algorithm. The learning path is a training path that can be used by startups to select training plans that are suitable for the training objectives. This research produces a training model called Startup Learning Path (SLP). SLP has several advantages compared to conventional training models, namely multiple training plan, cost friendly and shorter time to learn. By using SLP, it is expected that startup employees can acquire new skills to complete the work given to them so that they can reduce the level of startup failure in developing their business models.

Kata Kunci : startup, training, training model, learning path, professional development, startup business model, agile learning, decision tree, C4.5 algorithm

  1. S2-2019-419853-abstract.pdf  
  2. S2-2019-419853-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-419853-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-419853-title.pdf