KAPASITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) MARDI GEMI DALAM PENGELOLAAN PASAR EKOLOGIS ARGO WIJIL DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SEPTIA LATIFAH, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos, M.Si
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANBadan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga sosial ekonomi desa yang hadir di masyarakat sebagai wujud otonomi desa dalam upaya pembangunan desa. Lembaga tersebut hadir untuk mampu mengelola bisnis desa demi meningkatkan perekonomian desa melalui pendapatan asli desa. Pelaksana BUMDes dilaksanakan sendiri oleh masyarakat desa yang sebelumnya belum pernah mengelola lembaga sosial ekonomi tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas BUMDes Mardi Gemi dalam mengelola aset desa bernama Pasar Ekologis Argo Wijil yang mana dengan pengelolaan tersebut BUMDes berupaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat dengan penciptaan tempat perniagaan baru di Desa Gari serta berupaya mewujudkan kegiatan berbasis ekologis di pasar yang berwawasan lingkungan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep kapasitas organisasi menurut UNDP dengan menganalisis kapasitas sistem, kapasitas organisasional, dan kapasitas individu. Konsep pemberdayaan dianalisis dengan konsep milik Fahrudin berupa enabling, empowering, dan protecting. Sedangkan konsep ekologi dianalisis dengan konsep milik KLHK berupa pemanfaatan energi listrik, pengelolaan sampah, pemanfaatan air bersih, dan konsumsi barang. Penelitian ini berlokasi di Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kapasitas BUMDes Mardi Gemi dalam pengelolaan Pasar Ekologis Argo Wijil. Unit analisis dalam penelitian ini adalah BUMDes Mardi Gemi. Teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka dengan jumlah informan sebanyak 15 orang yang terdiri atas 1 Kepala Desa, 3 Pengurus BUMDes, 5 Pedagang, 3 Masyarakat Desa Gari, dan 3 Pembeli. Secara garis besar kapasitas BUMDes Mardi Gemi belum terpenuhi dengan baik dalam mengelola Pasar Ekologis Argo Wijil. Dilihat dari kapasitas sistem, pendirian BUMDes telah memenuhi 4 dimensi yaitu dimensi kebijakan, hukum, manajemen, dan sumber daya. Kapasitas di tingkat organisasional bagi BUMDes Mardi Gemi secara umum belum mampu terpenuhi dengan baik yang dilihat dari misi dan strategi, proses, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan infrastruktur. Sedangkan aspek yang terpenuhi hanya terkait budaya atau struktur dan juga sumber daya informasi. Kapasitas tingkat individu belum terpenuhi yang dilihat dari aspek pengetahuan dan keterampilan yang sangat kurang dalam peningkatan kapasitas individu. Kapasitas BUMDes Mardi Gemi dalam pengelolaan pasar tersebut berupaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang hasilnya belum ada upaya peningkatan kapasitas pedagang itu sendiri. Selain itu juga berupaya mewujudkan konsep ekologi yang hasilnya belum berjalan sepenuhnya berupa pengeloaann sampah yang tidak aktif dan konsumsi barang berupa plastik yang masih banyak, sedangkan yang sudah berjalan terkait penggunaan solar cell dan pemanfaatan air bersih dari penataan ruang terbuka hijau.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) is a village social economic institution in the society as a form of village's autonomy to develop the village. It comes up to maintain the village's business for increasing the economy through the original income of the village. BUMDes is held by the society of the village who never manage this social-economic institution. This research aims to understand the capacity of BUMDes Mardi Gemi in managing the village's assets namely Argo Wijil Ecological Market which is able to empower the society to create a new place for trading in Gari village. Moreover, it is able to create an ecologically based activity in that market that is environmentally sound. The concept that is used in this research is the organization capacity concept according to UNDP with analyzing the system's capacity, the organizational capacity, and the individual capacity. The empowerment concept is analyzed with Fahrudin's concept whereas the ecological concept is analyzed with KLHK's concept. This research is located in Gari village, district Wonosari, Gunungkidul Regency. This research is descriptive qualitative research for describing the capacity of BUMDes Mardi Gemi in managing the Argo Wijil ecological market. Unit of analysis in this research is BUMDes Mardi Gemi. The data gathering technique is using observation, interview, documentation, and literature review with 15 informants consisting of 1 village head, 3 BUMDes administrators, 5 traders, 3 Gari villagers, and 3 buyer. In general, the capacity of BUMDes Mardi Gemi has not been well fulfilled in managing Argo Wijil Ecological Marke. According to the system's capacity, the establishment of BUMDes has fulfilled of 4 dimensions, dimensions of policy, law, management, and resources. The organizational capacity of BUMDes Mardi Gemi, in general, have not fulfilled wel it is seen from the mission and strategy, processes, resources, financial resources, and infrastructure. On the other hand, culture or structure and information resources are already running well. The individual capacity have not fulfilled it is seen from knowledge and skills in increasing individual capacity. The capacity of BUMDes Mardi Furthermore, it also strives to realize an ecological concept who results have not been fully implemented in the form of inactive waste management and consumption of large quantities of plastic goods, on the other hand, the ecological concept which has been run well is the use of solar cell and utilization of celan water from structuring the open green space.
Kata Kunci : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pasar Ekologis Argo Wijil, Kapasitas Organisasi, Pemberdayaan, Ekologis