Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN DESA LAE NUAHA, KABUPATEN DAIRI SEBAGAI DESA AGROWISATA BERBASIS POTENSI LOKAL

Gracea Christina Priscilla, Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Desa Lae Nuaha merupakan salah satu desa berbasis pertanian di Kabupaten Dairi. Desa ini terletak pada puncak jajaran pegunungan Bukit Barisan dengan karakteristik memiliki tanah yang subur dan kondisi kelerengan yang beragam. Hal ini menjadikan beberapa bagian dari Desa Lae Nuaha memiliki potensi keindahan panorama alam. Bagian dari desa yang memiliki keindahan itu diantaranya Dusun Huta Baru, Dusun Lae Babo dan Dusun Lae Pinang. Namun di sisi lain, kawasan ini memiliki permasalahan citra yang dikenal sebagai �¢ï¿½ï¿½kampung mabuk�¢ï¿½ï¿½ karena ciri khas dari kawasan ini ialah menghasilkan tuak dari pohon aren, Permasalahan lainnya berkaitan dnegan keterbatasan infrastruktur jalan dan air yang berefek pada lemahnya kondisi ekonomi dan kualitas sosial masyarakat. Berangkat dari permasalahan dan potensi yang ada maka pengembangan desa wisata dilakukan dengan memanfaatkan pertanian sebagai basis pengembangan. Sehingga pengembangan desa diarahkan menjadi desa agrowisata. Pengembangan desa agrowisata Lae Nuaha menggunakan konsep atraktif, educative agriculture, dan potensi lokal. Pengembangan konsep tersebut disesuaikan dengan karakteristik setempat sehingga mampu menjawab permasalahan infrastruktur, sosial dan ekonomi. Pengembangan desa agrowisata berfokus pada pengembangan sumber daya fisik. Sumber daya fisik yang dimiliki oleh kawasan ini yaitu panorama alam, hasil pertanian hortikultura, kebun jeruk, kopi, aren, tebu, dan tanaman pangan. Pada proses pengembangan, kawasan perencanaan dibagi ke dalam lima bagian zonasi pengembangan yaitu zona agrikultur, zona homeindustry, zona khusus tuak dankopi, zona peternakan dan zona wisata.

Lae Nuaha village is one of the agriculture-based villages in Dairi District. This village is located at the top of the Bukit Barisan mountain range with the characteristics of having fertile soil and diverse slope conditions. This makes some parts of the village of Lae Nuaha have the potential for the beauty of the natural panorama. Parts of the village that have such beauty include Huta Baru Hamlet, Lae Babo and Lae Pinang. However, on the other hand, this area has an image problem known as the 'drunken village' because the characteristic of this region is producing palm wine from palm trees. Other problems relate to the limitations of road and water infrastructure which have an effect on the weak economic conditions and social quality of the community. Departing from the existing problems and potential, the development of tourism villages is done by utilizing agriculture as a development base. So that village development is directed to become an agro tourism village. Development of agro-tourism village Lae Nuaha uses attractive concepts, educative agriculture, and local potential. The development of the concept is adapted to local characteristics to be able to answer infrastructure, social and economic problems. Agro-tourism village development focuses on developing physical resources. The physical resources possessed by this region are natural panorama, horticultural crops, citrus groves, coffee, sugar palm, sugar cane, and food crops. In the development process, the planning area is divided into five parts zoning development namely agricultural zones, home industry zones, tuak and coffee special zones, farm zones and tourist zones.

Kata Kunci : Pengembangan desa, agrowisata, kopi, tuak, Kabupaten Dairi

  1. S1-2019-378811-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378811-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378811-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378811-title.pdf