KAJIAN EFEK SAMPING KOSMETIK PEMUTIH WAJAH DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pratiwi Saputri, Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS., Apt. ; Dr. Rina Kuswahyuning, M.Si., Apt

2019 | Skripsi | S1 FARMASI

Produk pemutih wajah, saat ini banyak digunakan dikalangan masyarakat tetapi banyak pula yang cenderung kurang menyadari akan adanya efek samping yang dapat timbul pada penggunaan pemutih wajah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase efek samping, jenis efek samping pemutih wajah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta profil informasi produk apa saja yang dicermati oleh pengguna yang mengalami efek samping. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan subjek penelitian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta serta periode pengambilan data pada bulan Februari 2019-Maret 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner pertama dibuat oleh peneliti dan digunakan untuk menentukan persentase efek samping. Selanjutnya responden yang pernah mengalami efek samping diwawancarai dengan kuesioner tahap lanjutan untuk mengetahui jenis efek samping yang timbul serta profil informasi produk yang dicermati. Panduan kuesioner tahap lanjutan dibuat berdasarkan formulir aduan efek samping dari BPOM. Analisis digunakan statistik deskriptif untuk mengetahui persentase, profil informasi produk yang dicermati serta jenis efek samping pemutih wajah. Jumlah responden pada penelitian ini 416 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terjadinya efek samping pemutih wajah di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 28,6% (119 responden). Profil informasi produk yang sering dicermati oleh responden yang terkena efek samping ialah nama produk. Jenis efek samping yang terjadi pada penggunaan produk pemutih wajah dari industri sebanyak 14,5% efek samping berupa jerawat dan kulit kering serta memerah. Selain itu, efek samping juga terjadi pada penggunaan produk pemutih wajah racikan sebanyak 7,6% efek samping berupa jerawat setelah pemakaian dihentikan dan muncul kemerahan.

Facial whitening products are currently widely used among the public, especially women, but many also tend to be less aware of the side effects that can occur in the use of facial bleach. The object of this study is to determine the percentage of side effects, as well as the types of facial whitening side effects in the Special Province of Yogyakarta. This study used a cross sectional design, with the subject of community research in the Special Region of Yogyakarta and period of data collection in February 2019-March 2019. Sampling is done by accidental sampling method. The study used a questionnaire as the instrument. The first questionnaire was made by the researcher and used to determine the percentage of side effects, then respondents who had experienced side effects were interviewed with an advanced questionnaire to find out the types of side effects that arose. The advanced questionnaire guide is made based on the side effects complaint form from BPOM. The analysis used descriptive statistics to determine the percentage and types of facial whitening side effects. The number of respondents were 416 respondents. The results showed that the percentage of facial whitening side effects in the Special Region of Yogyakarta reached 28.6% (119 respondents). The type of side effects occurred after the use of face whitening from industrial products as much as 14.5% in the form of acne and dry and reddened skin. Besides that, there were 6.9% beauty clinic products and 0.74% doctor's concoction products in the form of acne after being stopped and reddish occurrences.

Kata Kunci : Daerah Istimewa Yogyakarta, Efek Samping, Pemutih Wajah