Pola Alokasi Pendapatan dan Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Muslim

ARIFTA ARVIANA, Dumairy, Drs., M.A.,

2019 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Terdapat perbedaan teori antara teori konsumsi konvensional dengan teori konsumsi Islam. Perbedaan terletak pada pemanfaatan pendapatan disposabel dari rumah tangga Muslim, yaitu adanya alokasi untuk pengeluaran sosial keagamaan (E2). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola alokasi pendapatan dan perilaku konsumsi rumah tangga Muslim serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dan berpengaruh dengan tingkat pengeluaran sosial keagamaan (E2). Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan sampel penelitian 110 rumah tangga Muslim yang dipilih secara purposive sampling. Dalam menganalisis permasalahan pada penelitian ini dilakukan uji korelasi dengan menggunakan metode uji korelasi Spearman, sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yag berpengaruh terhadap pengeluaran sosial dan keagamaan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil menunjukkan bahwa faktor yang berkorelasi positif terhadap pengeluaran sosial dan keagamaan adalah jumlah pendapatan dan kepedulian sosial. Sedangkan kepuasan diri berkorelasi negatif. Secara parsial melalui uji statistik t, pendapatan rumah tangga berpengaruh positif terhadap besarnya pengeluaran sosial dan keagamaaan.

There is a difference between conventional consumption theory and Islamic consumption theory. The difference is located on the utilization of disposable income within Muslim households, namely the allocation for social religious expenditure (E2). This study aims to analyze income allocation patterns and consumption behavior within Muslim households as well as any factors that are related and influence the level of social religious expenditure (E2). This study used primary data collected from 110 Muslim households as the sample which are selected by purposive sampling. To analyze the problems, correlation test was conducted using the Spearman’s method, also Ordinary Least Square (OLS) method was used to analyze the factors that might affect the social and religious expenditure. The correlation test results show that the amount of income and social concern factors positively correlated with the social and religious expenditure, while self-satisfaction is negatively correlated. The statistical t tests results imply that household income positively affects the magnitude of social and religious expenditure.

Kata Kunci : pendapatan disposabel, konsumsi rumah tangga Muslim, pengeluaran sosial keagamaan, uji korelasi, Ordinary Least Square (OLS)