KONSEP KONSUMTIVISME DAN KEBUTUHAN PALSU MASYARAKAT MODERN DALAM FILM THE JONESES DITINJAU DARI PEMIKIRAN HERBERT MARCUSE

AKYASA ADIBA, Dr. Rizal Mustansyir M. Hum

2019 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Film adalah media audio visual yang popular di kalangan masyarakat masa kini. Tidak hanya memberi hiburan, namun seringkali film menjadi media yang mengangkat permasalahan-permasalahan kontroversial ke permukaan. Film The Joneses (2010) merupakan film yang mengangkat permasalahan konsumtivisme dan kebutuhan palsu yang diciptakan akibat stealth marketing yang dilakukan oleh keluarga Joneses. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan secara sistemtatis konsep konsumtivisme, kebutuhan palsu, dan menganalisis film The Joneses secara keseluruhan berdasarkan pemikiran Herbert Marcuse. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif mengenai masalah aktual. Data sumber primer yang berasal dari bahan kepustakaan dan film The Joneses kemudian diolah menggunakan metode hermeneutis, intrepretasi, koherensi intern, idealisasi, dan deskripsi untuk mendapatkan analisis yang kritis mengenai permasalahan di dalamnya. Hasil yang ditemukan di dalam penelitian ini ada tiga yaitu: (1) kebutuhan palsu merupakan sebuah kebutuhan artifisial yang membuat masyarakat menginginkan hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Kebutuhan palsu bersifat semu dan dipaksakan kepada individu dari sistem yang menguasai masyarakat, (2) Konsumtivisme merupakan hasil dari kebutuhan palsu. Konsumtivisme membuat masyarakat membeli barang-barang bukan atas dasar kebutuhan melainkan karena mengejar kemewahan. Kebahagiaan individu diletakkan pada barang-barang yang dimilikinya sehingga masyarakat terpacu untuk terus mengkonsumsi berbagai produk secara berlebihan, (3) secara keseluruhan film The Joneses jika ditinjau oleh pemikiran Herbert Marcuse menggambarkan dengan jelas permasalahan konsumtivisme, kebutuhan palsu, dan juga pertarungan eros melawan logos di dalam individu.

Movies are a popular audio-visual media among today's people. Not only providing entertainment, but often the movies become a media that raises controversial issues to the surface. The Joneses (2010) is a movie that raises the issues of consumtivism and false needs. These false needs are purposely created with the help of stealth marketing done by the Joneses family. Therefore, the purpose of this study is to systematically describe the concept of consutivism, false needs, and analyze the whole film based on Herbert Marcuse's philosophy. This research is a qualitative research based on actual problems. The primary source of data used in this research is derived from library materials and also The Joneses movie itself. The data is then processed using hermeneutical methods, interpretation, internal coherence, idealization, and description to get a critical analysis of the problems that are depicted in the movie. There are three results found in this study, namely: (1) false needs are an artificial necessity that makes people desire objects that are not necessary to their lives. False needs are forced on individuals from the systems that control society, (2) Consummativism is the result of false needs. Consumtivism makes people buy goods not on the basis of necessity but because of the pursue of luxury. Individual happiness is placed on the objects they have so that people are encouraged to continue to consume a variety of products excessively, (3) overall The Joneses movie when analyzed by Herbert Marcuse's philosophy clearly illustrates the problems of consumtivism, false needs, and also the fight of eros against logos in individuals.

Kata Kunci : Konsumtivisme, Kebutuhan palsu, Stealth marketing, Eros, Logos