PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PERKEMBANGAN KAMPUNG WISATA DI KOTA YOGYAKARTA

Ulfah Choirunnisa, Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T

2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Kesenjangan perkembangan antarkampung wisata salah satunya terjadi akibat adanya perbedaan atraksi wisata beserta fasilitas yang ada. Salah satu inovasi yang kini sejalan dengan perkembangan global adalah pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini akan mencakup sistem informasi, internet, teknologi informasi, komunikasi, perangkat lunak komputer, jaringan, berikut infrastrukturnya yakni perangkat keras. Upaya pengembangan kampung wisata melalui pemanfaatan teknologi informasi sejalan dengan macam bentuk dukungan promosi dan informasi yang diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta No. 115 Tahun 2016 Pasal 15 ayat (2). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perkembangan 17 kampung wisata menggunakan Teori Butler Tourist Area Life Cycle, mengidentifikasi pemanfaatan dan kebutuhan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) di kampung wisata menggunakan Teori Smart Tourism Destinations, dan menganalisis peran TIK dalam pengembangan kampung wisata di Kota Yogyakarta. Teknik wawancara mendalam kepada setiap pengelola di 17 kampung wisata dilakukan untuk mengetahui perkembangannya secara deskriptif kronologis. Pemilihan 3 dari 17 kampung wisata untuk dijadikan sampel dalam mengidentifikasi pemanfaatan dan kebutuhan TIK digunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tingkat pencarian kampung wisata di internet: sangat rendah, sedang dan sangat tinggi, serta memiliki keunikan perkembangan. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi mandiri melalui internet untuk mendapat informasi tambahan terkait pemanfaatan TIK dan perkembangan kampung wisata di Kota Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika perkembangan kampung wisata disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah ketersediaan SDM yang menjadi motor penggerak, potensi kampung wisata, dan kesadaran wisata masyarakat kampung wisata. Pemanfaatan TIK di kampung wisata di Kota Yogyakarta baru sebatas penggunaan Wi-Fi dan pemanfaatan sosial media Facebook dan Instagam. Peranan TIK secara aktif oleh pengelola dan pasif oleh wisatawan mampu mengakselerasi pengembangan kampung wisata.

Developmental gap between tourist villages occurs due to differences in tourist attractions and existing facilities. One of the innovations which is presently in line with global development is the use of information technology. This includes information systems, internet, information technology, communication, computer software, networks, along with the infrastructure which is hardware. Efforts to evolve tourist villages through the use of information technology are in line with various forms of promotional support and information stipulated in Yogyakarta Mayor Regulation number 115 of 2016 article 15 verse (2). This study was aimed at identifying the development of 17 tourist villages using the Butler Tourist Area Life Cycle Theory, determining the use and needs of Information, Communication, and Technology (ICT) in tourist villages using the Smart Tourism Destinations Theory, and analyzing the role of ICT in developing tourist villages in the City of Yogyakarta. The in-depth interview technique for each manager in 17 tourist villages was accomplished to disclose its development in a chronological descriptive manner. The selection of 3 of the 17 tourist villages to be sampled in identifying the use and needs of ICT adopted purposive sampling technique with criteria for the level of search for tourist villages on the internet: very low, average, very high, also the unique development. Furthermore, the researcher also conducted independent observation through the internet to obtain suplementary information regarding the use of ICT and the development of tourist villages in the city of Yogyakarta. The results of this study indicated that the dynamics of the development of tourist villages were caused by several factors including the availability of human resources which are the driving force, the potential of tourist villages, and tourism awareness of tourist village communities. Besides, the use of ICT in the villages was limited to wi-fi usage and the use of social media such as Facebook and Instagam. Lastly, the role of ICT actively by managers and passively by tourists was able to accelerate the development of tourist villages.

Kata Kunci : Pemanfaatan dan kebutuhan TIK, Peranan TIK, Perkembangan kampung wisata/Use and needs of ICTs, Role of ICTs, Development of tourist villages