Laporkan Masalah

Apologies among Indonesian and Australian Bridge Players

FANNY MISFA JESSY, Thomas J. P. Sembodo, S.S., M.A.

2019 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan membandingkan strategi permintaan maaf yang digunakan oleh para pemain bridge Indonesia dan Australia. Data diperoleh dari 10 pemain bridge Indonesia dan 10 pemain bridge Australia melalui kuesioner Tes Penyelesaian Wacana (DCT). Ditemukan sebanyak 173 ujaran yang termasuk dalam strategi permintaan maaf oleh pemain bridge Indonesia dan 146 ujaran yang termasuk dalam strategi permintaan maaf oleh pemain bridge Australia. Data kemudian diklasifikasikan oleh klasifikasi yang diusulkan oleh Cohen dan Olshtain (1981, hlm. 113-34) (juga Olshtain & Cohen 1983; Blum-Kulka, House & Kasper 1989, hal. 289). Hasil penelitian menunjukkan kesamaan dan perbedaan tertentu dalam hal frekuensi strategi permintaan maaf yang digunakan oleh pemain bridge Indonesia dan Australia. Temuan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang tindak tutur permintaan maaf antara dua penutur yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dan juga membantu bagi mereka yang tertarik pada bidang pragmatik secara umum dan tindak tutur permintaan maaf pada khususnya.

This research study was carried out to identify, classify, and compare the apology strategies used by Indonesian and Australian bridge players. The data were elicited from 10 Indonesian bridge players and 10 Australian bridge players through a Discourse Completion Task (DCT) questionnaire. There found 173 utterances included in apology strategies expressed by Indonesian bridge players and 146 utterances included in apology strategies expressed by Australian bridge players. The data then were classified by the classification proposed by Cohen and Olshtain (1981, pp. 113-34) (also Olshtain & Cohen 1983; Blum-Kulka, House & Kasper 1989, p. 289). The results of the study showed certain similarities and differences in terms of frequency of apology strategies used by Indonesian and Australian bridge players. The findings of this study might provide knowledge about speech acts of apology between two speakers who have different cultural backgrounds and also help and significance to those who interested in pragmatics in general and apology speech act in particular.

Kata Kunci : Apology strategies, bridge players, level of offense, Indonesian, Australia

  1. S1-2019-384017-abstract.pdf  
  2. S1-2019-384017-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-384017-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-384017-title.pdf