Upaya-Upaya Pelestarian dan Pengembangan Wisata Situs Warungboto Yogyakarta
NAUFAL GHALIB A G, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, MA.
2019 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKota Yogyakarta masuk dalam jajaran Kota Pusaka dan pariwisata kotanya yang sedang berkembang. Kedua keberhasilan tersebut terjadi karena keberadaan cagar budaya yang ada di Kota Yogyakarta yang dipertahankan sama saat ini. Untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya di Kota Yogyakarta, diperlukan upaya pelestarian untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan cagar budaya dengan optimal. Dalam cakupan upaya pelestarian juga terdapat upaya perlindungan, pengembangan serta pemanfaatan dimana upaya pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya dapat sebagai tempat wisata. Salah satu cagar budaya yang masih dilestarikan dan memiliki potensi pengembangan pariwisata adalah Situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan peninggalan dari Sultan Hamengku Buwono II yang masih bisa dipertahankan dan memiliki potensi untuk dilestarikan serta dikembangkan sebagai tempat wisata. Untuk melakukan upaya-upaya tersebut, diperlukan peran dari stakeholder dan melihat kondisi dari Situs Warungboto. Selain itu, dalam melakukan upaya tersebut dapat terjadi konflik kepentingan antara upaya pelestarian dan pengembangan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif-kuantitatif. Unit amatan meliputi Situs Warungboto dan sekitarnya. Unit analisis meliputi upaya pelestarian dan pengembangan wisata yang dilakukan. Data yang digunakan bersumber dari wawancara, observasi, dokumentasi dan data sekunder. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa upaya pelestarian yang dilakukan sudah efektif tetapi upaya pengembangan wisata masih memerlukan pengembangan dari stakeholder. Faktor yang memengaruhi kedua upaya tersebut adalah peran dari stakeholder dalam melakukan pelestarian dan pengembangan wisata serta kondisi eksisting dari Situs Warungboto yang meliputi status lahan dan perkembangan permukiman. Situs ini memiliki potensi kedepannya namun diperlukan keseimbangan dalam pelestarian dan pengembangan wisata serta peran aktif dari stakeholder yang mengelola.
Yogyakarta city is one of the Heritage City in Indonesia and its tourism has thrived recently. Those conditions can happen because of the existence of the cultural heritage that is still preserved until now. Preserving the cultural heritage requires preservation efforts to protect, develop and utilize optimally. In preservation fields, there are protection efforts, development efforts and utilization efforts which both development and utilization for cultural heritage are for tourism. One of the cultural heritages in Yogyakarta that can still be preserved and has potential for tourism development is Warungboto Site. Warungboto Site was one of the buildings built by Sultan Hamengku Buwono II that can be preserved and has potential for preservation and tourism development. Stakeholders role and analyzing the existing condition is required to execute those efforts. Conflicts between heritage preservation and tourism development can occur when executing those efforts. The method used in this study was deductive qualitative-quantitative method. The unit of observation were Warungboto Site and its surroundings. The analysis unit was the preservation and tourism development efforts. The data used to answer the questions were interview, observation, documentation and secondary data. The result of this study is that the preservation efforts that were done was quite effective but on the tourism development side requires more efforts. The factors that affects both efforts were the stakeholders role in preservation and tourism development, and the existing condition of site which includes land ownerhip status and the growth of the housing near the site. The site is potential for development in the next years but the balance between preservation and tourism development and the active role from the stakeholders that manage the site is required.
Kata Kunci : Pelestarian Cagar Budaya, Pengembangan Wisata, Upaya, Situs Warungboto