ANALISIS KESADARAN GENERASI MUDA JEPANG TERHADAP FENOMENA REN'AI BANARE: STUDI KASUS PADA MAHASISWA CHIBA UNIVERSITY
PERWIRA FATRIA JAYA, Robi Wibowo, S.S., M.A.
2019 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGPenelitian ini membahas mengenai sebuah fenomena ren'ai banare yang kerap diberitakan oleh media massa, baik media dalam negeri Jepang maupun media internasional. Pada umumnya, ren'ai banare dimaknai sebagai suatu fenomena di mana generasi muda Jepang saat ini mulai kehilangan ketertarikan terhadap seks dan hubungan percintaan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tau kesesuaian pemberitaan mengenai fenomena ren'ai banare dengan situasi nyata di Jepang dan juga kesadaran serta pandangan generasi muda Jepang mengenai pemberitaan mengenai fenomena tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pengumpulan data melalui angket yang menghasilkan data kuantitatif berupa jumlah dan persentase jawaban-jawaban tertentu yang diberikan oleh responden, serta data kualitatif berupa opini mendetail yang diutarakan oleh responden terkait dengan fenomena ren'ai banare. Dari data-data tersebut dilakukan penggalian fakta untuk kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan data dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dari hasil analisis, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut. Pertama, pemberitaan media massa mengenai fenomena ren'ai banare yang terjadi di kalangan generasi muda Jepang sesuai dengan situasi nyata di Jepang jika definisi ren'ai banare yang digunakan adalah definisi pertama yaitu kondisi saat seseorang menjauhi atau tidak menjalani hubungan percintaan romantis dengan orang tertentu, namun tidak sesuai dengan situasi nyata di Jepang jika definisi ren'ai banare yang digunakan adalah definisi kedua, yaitu kondisi saat seseorang telah kehilangan hubungan dan ketertarikan kepada cinta romantis dari dirinya. Kedua, ditemukan juga bahwa mayoritas generasi muda Jepang tidak menyutujui pemberitaan oleh media massa mengenai fenomena ren'ai banare, jika definisi yang digunakan adalah definisi yang kedua, yaitu hilangnya ketertarikan kepada hubungan percintaan sedang terjadi pada generasi muda Jepang saat ini.
This research discusses about ren'ai banare, a phenomenon that is often reported by the mass media, be it Japanese national media or international media. Generally, ren'ai banare is understood as a phenomenon where Japanese young generation have started to lose their interest in sex and romantic relationship. The purpose of this research is to examine the accuracy of media's report about the ren'ai banare phenomenon and also to investigate Japanese youth's awareness and thoughts about the reports about this phenomenon. The method used in this research is gathering data by using questionnaire that resulted in quantitative data which shows the numbers and percentage of particular answers from the respondents, and also qualitative data in the form of respondents' detailed opinions related to ren'ai banare phenomenon. From those data, facts were gathered, analyzed and then compared to data from previous researches in order to answer the research questions. Through the analysis, these results can be found. First, media's reports regarding ren'ai banare phenomenon that happens to Japanese youths are accurate to the real situation in Japan if ren'ai banare is defined using it's first definition, which is a condition where people are leaving or not having romantic relationship, but the reports are not accurate if ren'ai banare is defined using it's second definition, which is a condition where people have lost interest in romance. Second, it was found that the majority of Japanese youths do not agree with media's reports regarding ren'ai banare phenomenon, if the definition that is being used is the second definition, which implies that Japanese youths have lost their interest in romance.
Kata Kunci : fenomena, ren'ai banare, kesadaran, generasi muda, Jepang