Pengaruh Paratransit Sebagai Sistem Feeder Angkutan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta Dan Prilaku Pemilihan Moda (Studi Kasus: Pelajar Dan Mahasiswa Di Kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta)
HINDAMI HIBATUL H, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D.; Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D.
2019 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiPengenalan paratransit sebagai feeder untuk sistem angkutan umum di kota-kota berkembang adalah salah satu solusi cepat dengan modal yang sangat rendah untuk meningkatkan angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi paratransit serta menentukan pengaruh persepsi komuter terhadap sikap layanan paratransit pada konektivitas angkutan umum dan niat perilaku dalam penggunaan angkutan umum dan paratransit sebagai pengumpan. Perencanaan ini menggunakan metode yang berbeda pada tiap analisisnya. Pada analisis pemilihan moda dilakukan dengan 5 faktor yaitu biaya, waktu, kenyamanan, keamanan, dan aksesibilitas. Kemudian analisis SEM digunakan untuk menggetahui pengaruh paratransit sebagai angkutan pengumpan terdapat 2 model dimana model 1 menggunkan variabel keselamatan, sedangkan pada model 2 tidak menggunakan variabel keselamatan. Hasil analis menunjukkan bahwa pilihan mahasiswa dan pelajar untuk pemilihan moda secara keseluruhan 56,45% memilih menggunkana kendaraan pribadi unggul dengan faktor waktu tempuh, kenyamanan, keselamatan, dan aksesibilitas. Pada urutan kedua dengan nilai 20,54% memilih ojek online, unggul pada faktor waktu tempuh, aksesibilitas, serta kenyamanan. Pada Model 1 Keselamatan dan kenyamanan ojek dan layanan ojek berpengaruh positif secara signifikan pada perjalanan akses angkutan massal. Kepuasan kenyamanan dan kemudahan memiliki efek yang lebih besar dibandingkan keselamtan. Namun, kenyamanan Sepeda secara statistik tidak signifikan, meskipun dinilai lebih aman daripada ojek online. karena Mahasiswa dan pelajar lebih memperhatikan waktu akses mereka yang biasanya termasuk waktu menunggu, waktu perjalanan, dan perpindahan permintaan sebagaimana dievaluasi dalam akses angkutan massal. Pada model 2 semua layanan berpengaruh positif pada perjalanan akses angkutan massal. Akan tetapi kenyamanan pada sepeda/bike share secara statistik tidak signifikan meski berpengaruh positif pada akses layanan angkutan massal hal ini dikarena mahasiswa dan pelajar biasanya lebih mementingkan waktu tempuh, jarak, daripada kendaraan atau moda yang ramah lingkungan sehingan baik itu di model 1 maupun 2 respon akan sepeda atau bike share kurang baik.
The introduction of paratransit as a feeder for public transport systems in developing cities is one of the quick solutions with very low capital to improve public transport. This study aims to investigate the potential of paratransit and determine the influence of commuter perceptions on paratransit service attitudes on public transport connectivity and behavioral intentions in the use of public transport and paratransit as feeders. This plan uses different methods in each analysis. The analysis of modal selection is done by 5 factors, namely cost, time, comfort, safety, and accessibility. Then SEM analysis is used to find out the influence of paratransit as feeder transport, there are 2 models which are model 1 uses safety variables, while in model 2 does not use safety variables. Analysts' results show that the choice of students for the overall modal selection of 56.45% chose to use private vehicles that have more advantage with travel time, comfort, safety and accessibility factors. In the second place with a value of 20.54% choosing online motorcycle taxis, which have advantage of travel time, accessibility, and comfort factors. In Model 1 the safety and comfort of motorcycle taxis and services had a significant positive effect on the travel of mass transit access. Satisfaction of comfort and convenience has a greater effect than safety. However, bicycle comfort have No. significant impact, although it is considered safer than online motorcycle taxis. because students pay more attention to their usual access times including waiting time, travel time, and transfer of requests as evaluated in mass transit access. In model 2 all services have a positive effect on the travel of mass transit access. However, the convenience of bicycles / bike-shares have no significant impact even though it has a positive effect on access to mass transit services because students are usually more concerned with travel time, distance, rather than vehicles or modes that are environmentally friendly so that both in model 1 and 2, their responses the bike or bike-share is not good.
Kata Kunci : Kata kunci: Feeder, Kendaraan Pengumpan, Paratransit, Integrasi Moda, Pemilihan Moda