Analisis Implementasi Sistem Informasi Tenaga dan Sarana Kesehatan (SINTESA) di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

ASIH WIJAYANTI, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes,Ph.D

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Pembinaan dan pengawasan terhadap praktik tenaga kesehatan ditujukan untuk menjamin terselenggaranya praktik tenaga kesehatan yang bermutu dan sebagai perlindungan kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi kesehatan merupakan salah satu alternatif untuk mendukung efektivitas dan efisiensi kinerja. Sistem Informasi Tenaga dan Sarana Kesehatan (SINTESA) adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan DIY dalam rangka menjamin ketersediaan, kualitas dan akses terhadap data tenaga dan sarana kesehatan melalui penerbitan izin. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul telah mengimplementasikan SINTESA sejak tahun 2015 namun tidak berjalan dengan baik. Kerangka kerja Performance of Routine Information System Management (PRISM) sebagai pendekatan untuk merancang, memperkuat dan mengevaluasi sistem informasi kesehatan rutin. PRISM menyatakan bahwa kinerja sistem informasi dipengaruhi oleh proses dalam pelaksanaa sistem yang dipengaruhi oleh determinan teknis, perilaku dan organisasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan SINTESA, menganalisis faktor teknis, faktor organisasi, faktor perilaku dan kualitas data serta pemanfaatan informasi SINTESA untuk perencanaan serta evaluasi program di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan rancangan studi kasus dengan metode analisa kualitatif. Subyek penelitian ditentukan dengan purposive sampling berjumlah 9 orang terdiri dari pemangku kepentingan dan pengelola SINTESA di Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Dinas Kesehatan DIY. Hasil: Faktor teknis yang mendukung adalah prosedur operasional mudah, databased dan format kode sesuai standar pusat, tersedia jaringan, komputer dan printer. Faktor teknis yang menghambat SINTESA belum sesuai dengan kebutuhan pengguna baik pada level kabupaten maupun level provinsi. Faktor organisasi yang mendukung adalah komitmen provinsi dengan penetapan indikator kinerja SI Terintegrasi, faktor oraganisasi yang menghambatnya adalah perbedaan kepentingan dan kewenangan antara provinsi dan kabupaten, dan perubahan kepemimpinan dan staf. Faktor perilaku yang mendukung adalah motivasi pengguna akan kebutuhan data yang mendesak dan faktor penghambatnya persepsi penggunaan sistem informasi petugas dan respon penyelesaian masalah yang kurang cepat menurunkan motivasi pengguna. Kualitas data dan informasi yang dihasilkan belum akurat, relevan, lengkap dan tepat waktu sehingga belum bisa dipergunakan sebagai bahan perencanaan maupun sebagai bahan evaluasi. Kesimpulan : Pengembangan dilakukan dengan menghubungkan SINTESA dan Sistem informasi pelayanan perizinan bidang kesehatan di Kabupaten dengan cara bridging menggunakan prinsip interoperabilitas (teknik Application Programming Interface) untuk mencapai ketersediaan data yang akurat, relevan dan dan tepat waktu. Kata Kunci: implementasi, faktor pendukung, faktor penghambat, PRISM

Background: Guidance and supervision of the practice of health workers is intended to ensure the implementation of quality health personnel practices and as protection for the community. The use of information technology in health organizations is one alternative to support the effectiveness and efficiency of performance. Health Information System and Health Facilities (SINTESA) is software developed by DIY Health Service in order to guarantee the availability, quality and access to data on personnel and health facilities through the issuance of permits. The Bantul District Health Office has been implementing SINTESA since 2015 but has not gone well. The Performance of Routine Information System Management (PRISM) framework as an approach for designing, strengthening and evaluating routine health information systems. PRISM states that information system performance is influenced by processes in the implementation of the system that are influenced by technical, behavioral and organizational determinants. Objective: This study aims to explore the application of SINTESA, analyze technical factors, organizational factors, behavioral factors and data quality and use of SINTESA information for program planning and evaluation at the Bantul District Health Office. Methods: This type of research is descriptive research, with a case study design with qualitative analysis methods. The research subjects were determined by purposive sampling totaling 9 people consisting of stakeholders and managers of SINTESA at the Bantul District Health Office and DIY Health Service. Results: Supporting technical factors are easy operational procedures, common goals for the availability of power and health data, databased and code formats according to central standards, available networks, computers and printers. The technical factors that inhibit SINTESA are not yet in line with user needs at both the district and provincial levels. Supporting organizational factors are provincial commitments with the establishment of Integrated SI performance indicators, organizational factors that hinder them are differences in interests and authority between provinces and districts, and changes in leadership and staff. Behavior factors which are user motivation for urgent data needs and the inhibiting factors of perceptions of the use of officer information systems and problem solving responses that are not fast enough to reduce user motivation. The quality of the data and information produced is not accurate, relevant, complete and timely so that it cannot be used as planning material or as an evaluation material. Conclusion: Development is carried out by connecting SINTESA and information systems for licensing services in the health sector in the Regency by bridging using the principle of interoperability (Application Programming Interface technique) to achieve the availability of accurate, relevant and timely data. Keywords: implementation, supporting factors, inhibiting factors, PRISM

Kata Kunci : implementasi, faktor pendukung, faktor penghambat, PRISM