Morfologi Kawasan Permukiman Sekoja (Seberang Kota Jambi) Jambi
ARYO AKBAR A, Ardhya Nareswari,ST.,MT.,Ph.d.
2019 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURKawasan Sekoja merupakan kawasan pemukiman Melayu Tradisional di Kota Jambi. Kawasan ini merupakan kawasan cikal bakal pengembangan Kota Jambi yang dihuni oleh multi-etnis, yaitu Melayu, China, dan Arab. Letak Kawasan Sekoja yang berada di pusat Kota Jambi, di sisi utara sungai Batanghari, melalui rencana Pemda Kota Jambi untuk menjadikan kawasan Sekoja sebagai destinasi wisata, membuat Kawasan Sekoja rawan terhadap perubahan. Untuk menghindari kecenderungan perkembangan yang tidak terkendali, maka diperlukan suatu studi mengenai kondisi faktual ruang kota yang ada saat ini, serta melihat bagaimana ruang tersebut tercipta. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kecenderungan ruang tersebut berkembang, dipengaruhi berbagai aspek, sehingga dapat menjadi dasar bagaimana pembangunan kawasan Sekoja dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melakukan studi mengenai morfologi kota. Morfologi kota merupakan eksistensi keruangan dari bentuk wujud karakteristik kota yaitu analisis bentuk kota dan faktor faktor yang mempengaruhinya Yunus (dalam Amandus, Yulia, Indri, 2014). Dengan mempelajari morfologi kawasan kota, kiranya cacat morfologis suatu kawasan dapat terhindari melalui proses belajar dari pengalaman kegagalan dan keberhasilan masa lampau ,Zahnd (dalam Amandus, Yulia, Indri, 2014) Metode yang digunakan adalah metode diakronik yaitu dengan melakukan analisis berdasarkan time series.Untuk pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan interpretasi sejarah, serta menggubakan metode sinkronik, dengan melakukan analisis tiap periode waktu . Pada penelitian ini, keterbentukan kawasan Sekoja sangat dipengaruhi secara fisik oleh faktor bentang alam sungai, dan secara non-fisik dipengaruhi oleh faktor regulasi . Faktor bentang alam sungai mempengaruhi perkembangan permukiman mengikuti pola linear. Secara aspek non-fisik dipengaruhi oleh faktor regulasi, dimana kebijakan yang disusun oleh penguasa pada periode tertentu yang diterapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kawasan permukiman sekoja mulanya berorientasikan sungai yang berkembang secara linear mengikuti bentukan sungai yang kemudian lambat laun beralih menjadi berorientasikan darat, yang salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan jaringan jalan darat.
Sekoja Region is a Traditional Malay settlement area in Jambi. This area is the forerunner of the development of Jambi which is inhabited by multi-ethnic groups, namely Malay, Chinese and Arabic. The location of the Sekoja area is located in the center of Jambi, on the north side of the Batanghari river. Through the Jambi City Government's plan to make the Sekoja area a tourist destination, making the Sekoja Region prone to change. To avoid uncontrolled development trends, a study of the factual conditions of urban space is currently needed, and see how the space is created. It aims to find out the tendency of the space to develop, influenced by various aspects, so that it can be the basis of how the development of the Sekoja area can be developed sustainably. One way that can be used is to do a study of the morphology of the city. City morphology is a spatial existence from the manifestations of city characteristics, namely the analysis of the shape of the city and the factors that influence it Yunus (in Amandus, Yulia, Indri, 2014). By studying the morphology of the city, presumably morphological defects of an area can be avoided through the process of learning from experience of past failures and successes, Zahnd (in Amandus, Yulia, Indri, 2014) The method used is the diachronic method, namely by conducting a time series based analysis. For data collection carried out by historical interpretation activities, and using synchronic methods, by analyzing each time period. In this study, the formation of the Sekoja area was strongly influenced physically by river landscape factors, and was non-physically influenced by regulatory factors. River landscape factors influence the development of settlements following a linear pattern. In non-physical aspects are influenced by regulatory factors, where policies are prepared by the authorities in a certain period of time that is applied to achieve certain goals. The sekoja residential area was originally river oriented which developed linearly following the formation of the river which then gradually turned to being land-oriented, one of which was influenced by the development of the road network.
Kata Kunci : fisik-nonfisik ,Kawasan Permukiman Sekoja,Linear , Morfologi, Sinkronik-Diakronik