PENGUKURAN KINERJA DALAM PROSES DISTRIBUSI ROKOK DI PT. H.M. SAMPOERNA MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR)

YUNITA DWI ASTUTI, Adi Djoko Guritno, M.S.I.E., Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Regulasi terkait industri rokok di dalam negeri maupun internasional semakin ketat. Kondisi ini menyebabkan industri rokok nasional tertekan. Bahkan, adanya produsen rokok pendatang baru yang menawarkan harga jual produk yang jauh lebih murah. Perusahaan meyakini bahwa manajemen distribusi merupakan strategi kunci untuk memperoleh kegiatan rantai pasok yang efektif dan efisien. PT. H.M. Sampoerna merupakan perusahaan barang konsumsi dengan melakukan penjualan rokok yang termasuk kedalam kelompok produk fungsional dengan kunci keberhasilan menjaga loyalitas pelanggannya. PT. H.M Sampoerna mengalami kendala pada masalah distribusinya, terutama terkait dengan lamanya waktu proses distribusi barang sampai ke distributor. Penelitian ini mengevaluasi kinerja distribusi rokok serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat distribusi rokok tersebut. Dengan menggunakan analisis level 1 metode SCOR 11.0 diketahui bahwa PT. H.M. Sampoerna menjalankan proses distribusi saat ini lebih mengarah pada efisiensi biaya (cost factor) dibandingkan dengan tingkat layanan ke konsumen (service factor). Kinerja metrik Perfect Order Fulfillment (POF) semester 1 tahun 2016 sebesar 91% tidak memenuhi target 95% dari KPI perusahaan. Dalam merespon permintaan konsumen (responsiveness) pada metrik Order Fulfillment Cycle-Time (OFCT) semester 1 tahun 2016, perusahaan mengalami peningkatan waktu yang lebih lama sebesar 48 jam dibandingkan standart waktu perusahaan 24 jam, sehingga perputaran barang maupun income yang didapat perusahaan lebih lama mengakibatkan ketersediaan barang yang beredar dipasar tidak tercukupi secara maksimal. Sedangkan dari matriks Cost, perusahaan sudah efisien dalam melakukan proses delivery barang biaya actual lebih rendah dari budget cost yang ditetapkan. Berdasarkan literatur, strategi yang berjalan saat ini bertolak belakang dengan strategi yang seharusnya dijalankan untuk produk fungsional yang mengutamakan faktor ketersediaan (availability). Oleh sebab itu, PT. H.M. Sampoerna harus memperbaiki rantai pasoknya dari sisi kontrol dan monitoring terutama penggunaan sistem informasi yang terintegrasi di setiap bagian dalam rantai pasok.

Tobacco industrys regulation is getting tight inside and outside the country. This condition raises the pressure in Indonesian tobacco industry. Moreover, the arrival of new tobacco companies with a much lower products prices successfully bringing the market in high tense. PT. H.M. Sampoerna believes distribution management is a key strategy to gain more effective and efficient supply chain activity. PT. H.M. Sampoerna is a consumer goods company which runs in functional product by selling tobacco and customer loyalty as their key of success. PT. H.M. Sampoerna had difficulties in the distribution process, especially those related to lead time for delivering products to the distributors. This research evaluates the performance of tobacco distribution and identifies the supporting and inhibiting factors for the distribution itself. Using 1st level analysis SCOR 11.0 method, it is known that PT. H.M. Sampoerna currently runs a distribution process that is more aiming into cost efficiency rather than the level of service to consumers (service factor). The performance of the matrix for Perfect Order Fulfillment (POF) in 2016, first semester of 91% did not meet the target of 95% of the company's KPI. In responding customer demand (responsiveness) of Order Fulfillment Cycle-Time (OFCT)s matrix on first semester in 2016, the company experienced a longer increase of 48 hours compared to the standard 24-hour company time, so that the turnover of goods and income earned by the company was longer, resulted in the availability of goods in the market is not fully fulfilled. In the other hand from Cost matrix, the company is efficient in delivery process, the actual cost is lower than the set cost budget. Based on literature, the current strategy contradicts the strategy that should be implemented for functional products that prioritize availability. Therefore, PT. H.M. Sampoerna must improve their supply chain in terms of control and monitoring, especially the use of integrated system information in each part of supply chain.

Kata Kunci : barang konsumsi,rantai pasok,distribusi rokok,SCOR. / consumer goods,supply chain,tobacco distribution,SCOR.