DAMPAK POST ERROR SLOWING PADA SKOR D IMPLICIT ASSOCIATION TEST

ROY MANLANJUT MANIK, Sri Kusrohmaniah, Dra., M.Si., Ph.D., Psikolog

2019 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Implicit association Test (IAT) merupakan alat ukur implisit yang sudah sering digunakan dalam penelitian psikologi seperti sikap, stereotip, identitas/konsep diri, harga diri. IAT mengukur kekuatan asosiasi antar konsep dengan cara mengamati waktu reaksi respons dalam tugas kategorisasi yang dikelola komputer. Perbedaan rata-rata waktu reaksi antara dua tugas gabungan tersebut menjadi dasar untuk pengukuran IAT dan disebut skor D. Karena penghitungan skor D menggunakan waktu reaksi dari pengerjaan masing-masing blok, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi waktu reaksi seseorang, seperti post-error slowing (PES). PES dijelaskan sebagai turunnya aktivitas unit priming response yang dapat diprediksi dengan aktivitas performance monitoring network, yang meliputi posterior median frontal cortex (pMFC). Ada bukti yang menyatakan bahwa jaringan belahan otak kanan (right-hemispheric network), yang terdiri dari presupplementary motor area (pre-SMA), lateral inferior cortex (IFC), dan nukleus subthalamic (STN) berperan dalam terjadinya PES. Tujuan penelitian ini adalah melihat ada tidaknya PES pada pengerjaan tugas IAT dan dampaknya pada skor D. Penelitian ini adalah quasi-eksperimen pada 91 subjek dengan rentang usia 18-25. IAT digunakan untuk mendapatkan skor D sekaligus sebagai perlakuan. Data dianalisis menggunakan statistik inferensial paired-sample t-test. Kesimpulan penelitian ini adalah pengerjaan IAT berpotensi terkontaminasi efek PES.

The Implicit Association Test (IAT) is an implicit measuring instrument that has been often used in psychology researchs such as attitudes, stereotypes, identity/self-concept, self-esteem. IAT measures the strength of associations between concepts by observing reaction times in computer-managed categorization tasks. The difference in average reaction time between the two combined tasks is the basis for IAT measurements and called D score. Because the calculation of D score uses reaction time from the execution of each block, it is important to pay attention to factors that can influence a person's reaction time, such as post-error slowing (PES). PES is described as a decrease in priming response unit activity that can be predicted by performance monitoring network activities, which include the posterior median frontal cortex (pMFC). There is evidence that the right-hemispheric network, which consists of the presupplementary motor area (pre-SMA), lateral inferior cortex (IFC), and the subthalamic nucleus (STN) plays a role in the occurrence of PES. The purpose of this study was to see PES effects in the execution of the IAT task and its impact on the D score. This study was quasi-experiment using 91 subjects with ages 18-25. IAT is used to get a D score as well as stimuli. The data was analyzed using inferential statistics paired-sample t-test. The conclusion of this study is that IAT method potentially contaminated with PES effects.

Kata Kunci : Implicit Association Test, Post-error Slowing, Waktu Reaksi, Posterior Median Frontal Cortex, Right-hemispheric Network, Confounding Variable, Skor D