Laporkan Masalah

RESPONS MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN OBJEK WISATA MUSEUM KARST INDONESIA (STUDI KASUS DI DESA GEBANGHARJO, KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI)

Tri Rahayu, Yulita Kusumasari, S.T. M.Sc.,

2014 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Masyarakat di sekitar objek wisata memiliki pengaruh besar dalam mendukung terciptanya kondisi yang nyaman bagi wisatawan. Masyarakat di sekitar objek wisata adalah orang pertama yang menyambut kehadiran wisatawan dan sekaligus pemberi pelayanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Untuk itu, masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Pembangunan Museum Karst Indonesia di Kawasan Karst Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri tentu tidak luput dari peran serta masyarakat. Masyarakat sekitar objek wisata Museum Karst memiliki pola budaya dalam merespons perkembangan pariwisata di lingkungan setempatnya. Respons tersebut merupakan strategi adaptasi mereka untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan di sekitar Museum Karst di Desa Gebangharjo. Respons yang ditunjukkan masyarakat dapat diketahui berdasarkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata, serta mengetahui sejauh mana masyarakat melaksanakan Program Sapta Pesona yang memegang peran sebagai tuan rumah suatu kawasan wisata. Sebelum adanya pariwisata, masyarakat Desa Gebangharjo sebagian besar mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian. Setelah berkembangnya pariwisata, masyarakat ada yang beralih dan atau bertambah mata pencaharian. Ada yang menjadi karyawan di museum, petugas loket, dan pedagang. Kesadaran sebagai tuan rumah kawasan wisata juga ditujukkkan melalui pelaksanaan ketujuh Program Sapta Pesona, yaitu: (1) Strategi Aman, (2) Strategi Tertib, (3) Strategi Bersih, (4) Strategi Sejuk, (5) Stretegi Indah, (6) Strategi Ramah-tamah, dan (7) Strategi Kenangan. Kata Kunci:Pariwisata, Karst, Respons, Sapta Pesona

Peoples around the tourism attraction have big influent to make tourist comfortable. They are become the host and have responssibility to service and make tourist satisfied. Peoples around the tourism attraction, must know what kind and quality service that tourists needed. Museum Karst development in Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, involve people around that museum. They have culture pattern to responsd tourism development in their area. That responsse is form of adaptation strategy to do something suit for them because these are many change after Museum Karst built in DesaGebangharjo. That responsse seen because peoples around Museum Karst involved in tourism activity, and as the host, they know about Sapta Pesona Program. Before tourism enter in their daily life, peoples around Museum Karst rely their income from agriculture sector.Before the advent oftourism, the village Gebangharjolargelyrelied on incomefrom agriculture. Afterthe developmentof tourism, there arepeoplewhoswitchandorincreaselivelihood. Thereisto be an employeeat the museum, the clerk, andmerchants. Consciousnessas the host Shown tourist arealsothroughthe implementation ofprogramsof SaptaPesonaseventh, namely: (1) SafeStrategy, (2) Strategy Tongue, (3) NetStrategies, (4) Cool Strategy, (5)Beautiful Strategy, (6) welcomingthe strategy, and(7) Strategy Memories. Keywords: Tourism, Karst, Respons, Sapta Pesona

Kata Kunci : Pariwisata, Karst, Respons, Sapta Pesona

  1. S1-FIB-2014-TriRahayu-Abstract.pdf  
  2. S1-FIB-2014-TriRahayu-Bibliography.pdf  
  3. S1-FIB-2014-TriRahayu-Tableofcontent.pdf  
  4. S1-FIB-2014-TriRahayu-Title.pdf