Tanah Indung, Bapak Langit; Padi Dalam Kehidupan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi
Ahmad Pradipta Budhihatma Adikara , Dr. Laksmi A. Savitri, M.A.
2019 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAPenelitian ini membahas mengenai mengenai padi dan ritualnya yang ada di Kasepuhan Sinar Resmi. Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi selalu melakukan ritual di setiap kegiatan pertanian padi, baik dari proses menanam hingga proses memasak hasil dari panen yang didapatkan. Ritual tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat sejak jaman nenek moyang hingga sekarang. Dalam penelitian ini saya kemudian mempertanyakan kenapa masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi masih menjalankan ritual pertanian padi tersebut hingga sekarang serta bagaimana padi dimaknai oleh masyarakat dalam kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan observasi secara langsung dan wawancara mendalam selama kurang lebih dua bulan, dan studi pustaka. Penelitian ini menemukan fakta bahwa, padi menjadi totem bagi masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi karena mampu memunculkan ketakutan, hormat, pemujaan, perlakuan khusus, dan kemudian adanya aturan-aturan tertentu terhadap padi. Aturan tertentu tersebut berupa ritual yang dilakukan dalam pertanian padi. Ritual tersebut berfungsi untuk meminta keberkahan, memperkuat tali kekerabatan, dan menjaga kedaulatan pangan masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi.
This study discusses about rice and its rituals in the Kasepuhan Sinar Resmi. The Kasepuhan Sinar Resmi community always performs rituals in every rice farming activity, both from the planting process to the cooking process resulting from the harvest. The ritual has been carried out by the people since the days of our ancestors until now. In this study I then questioned why the Kasepuhan Sinar Resmi community still carried out the rice farming ritual until now and how rice was interpreted by the people in their lives. The method used in this study is qualitative research by conducting direct observations and in-depth interviews for approximately two months, and literature studies. This research found the fact this study found that paddy became the totem for the Kasepuhan Sinar Resmi community because it was able to raise fear, respect, worship, special treatment, and then certain rules for paddy. Certain rules are in the form of rituals carried out in paddy farming. The ritual serves to request blessings, strengthen kinship, and maintain the food security of the Kasepuhan Sinar Resmi community.
Kata Kunci : Ritual, padi, totem, Kasepuhan, kekerabatan.