Laporkan Masalah

STUDI DENDROLOGI DAN POTENSI BAMBU PADA DAERAH DATARAN TINGGI DI DESA GLAGAHARJO, KEPUHARJO DAN UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN

Agus Surtiyanto, Dr. Ir. Rudjiman, MS.

1994 | Skripsi | S1 BUDIDAYA HUTAN

Bambu merupakan tanaman yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat desa di Indonesia, karena tanaman ini mudah mendapatkannya, murah harganya dan mudah pengerjaannya serta banyak dijumpai di daerah pedesaan sebagai tanaman pekarangan, tegalan ataupun pinggiran sungai. Meskipun bambu memegang peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, pembudidayaan tanaman bambu secara intensif belum di usahakan. Potensi maupun penyebaranriya belum diketahui secara pasti, demikian pula kebijaksanaan yang menyangkut pengembangan dan pemanfaatannnya belum mantap. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang potensi bambu dan cara menghitung potensi bambu per hektar di daerah dataran tinggi khususnya di Desa Glagah arjo, Kepuharjo dan Umbulharjo. Untuk pengenalan jenis-jenis bambu dilakukan dengan mendiskripsi dan membuat kunci determinasi dari jenis bambu yang dijumpai di daerah penelitian. Metode yang dipakai dalam pengenalan jenis-jenis bambu adalah dengan metode eksploratif dan deskriptif . Untuk mengetahui potensi bambu dilakukan inventarisasi dengan intensitas sampling 100%. Di samping itu juga dilakukan pengukuran luas areal berbambu satu desa dengan mengambil sampel 3 dusun tiap desa. Dari hasil penelitian di lapangan dan di laboratorium jenis-jenis bambu yang dijumpai adalah sebagai berikut : - Gigantochloa apus (Schult. & Schult.) Kurz. - Gigantochloa a.tter (Hassk.) Kurz. - Gigantochloa atroviolacea Widjaja - Bambusa vulgaris Schrad - Dendrocalamus asper (Schult.) Backer ex. Heyne Hasil perhitungan potensi bambu per-hektar dan luas areal berbambu masing-masing desa adalah sebagai berikut: - Desa Glagaharjo : 193 batang/ha dan 3,734 ha (0,597%) - Desa Kepuharjo : 182 batang/ha dan 4,462 ha (0,803%) - Desa Umbulharjo : 110 batang/ha dan 3,311 ha (0,379%) Perbedaan potensi bambu per-hektar masing-masing desa di tempat penelitian, hal itu disebabkan adanya perbedaan potensi bambu di tiga desa penelitian dan perbedaan luas wilayah masing-masing desa. Perbedaan luas areal berbambu disebabkan karena luas rumpun tiap jenis bambu yang bervariasi.

Kata Kunci : -

  1. S1-FKT-1994-62321-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-1994-62321-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-1994-62321-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-1994-62321-title.pdf