ANALISIS KINERJA BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAJAR RAHMAWATI, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Kinerja organisasi merupakan prestasi kerja yang telah dicapai organisasi dalam mengelola berbagai sumberdaya yang dimiliki melalui aktivitas aktivitas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja organisasi pemerintah sangat penting untuk dikaji karena pemerintah memiliki tanggungjawab yang besar untuk mensejahterakan rakyatnya. Selain itu kinerja organisasi pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pembiayaan organisasi yang berasal dari pajak dan retribusi dari masyarakat. Penelitian ini melihat kinerja yang telah dilakukan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rentang waktu tahun 2012-2017 serta melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam dan terstruktur sedang data sekunder diperoleh baik dari obyek penelitian maupun obyek lain yang terkait dengan penelitian seperti peraturan perundang-undangan maupun dokumen organisasi. Pengukuran kinerja Biro Organisasi menggunakan tiga indikator yaitu indikator input, proses, dan output. Indikator input digunakan untuk melihat kondisi sumber daya manusia, perencanaan, anggaran, dan sarana prasarana yang dimiliki. Sedang indikator proses diterapkan dengan melihat peraturan dan pedoman, aktivitas-aktivitas yang dilakukan, dan inovasi yang diupayakan. Sedang indikator output untuk meilihat output yang dihasilkan. Sedang faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Biro Organisasi dilihat dari aspek struktur organisasi dan budaya organisasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja biro organisasi dari aspek SDM menunjukkan kinerja baik positif maupun negatif. Positif dalam arti latar belakang SDM Biro Organisasi mayoritas tinggi. Namun disisi lain masih ada ketidaksesuaian antara pemangku jabatan dengan kualifikasi pendidikannya, dan juga banyak pegawai yang mendekati pensiun, perencanaan dilakukan secara berjenjang dan penyusunan anggaran berbasis kinerja. Sedang dari indikator proses, kinerja Biro Organisasi baik, karena pedoman runtut dan lengkap, aktivitas sesuai prosedur, dan inovasi yang memadai. Sedang dari output juga baik, sesuai dengan yang direncanakan dan digunakan oleh banyak pihak. Sementara itu faktor struktur organisasi lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Dan Hasil Penelitian ini menjadi salah satu aplikasi ukuran kinerja yang digunakan untuk pengukur kinerja organisasi pemerintah daerah.

Organizational performance is the work achievement that has been achieved by the organization in managing various resources owned through activity activities in order to achieve the objectives and targets that have been set. The performance of government organizations is very important to study because the government has a large responsibility for the welfare of its people. In addition, the performance of government organizations is a form of accountability for the organization's financing that comes from taxes and retributions from the community. This study looked at the performance carried out by the Yogyakarta Regional Secretariat's Bureau of Organization in the period of 2012-2017 and looked at what factors affected it. This research is qualitative research with a descriptive approach. The data used in this study are primary and secondary data. Primary data is obtained by in-depth interviews and structured while secondary data is obtained from both research objects and other objects related to research such as legislation and organizational documents. The performance measurement of the Organization Bureau uses three indicators, namely indicators of input, process, and output. Input indicators are used to see the condition of human resources, planning, budget, and infrastructure owned. While the process indicators are implemented by looking at the rules and guidelines, the activities carried out, and the innovations sought. While the output indicator is to see the output produced. While the factors that influence the performance of the Organization Bureau are seen from the aspect of organizational structure and organizational culture. The results of this study found that the performance of the organization bureau from the HR aspect showed good and positive performance. Positive in the sense of the organization's HR background is a high-priority majority. But on the other hand there are still discrepancies between the position holders with their educational qualifications, and also many employees who approach retirement, planning is carried out in stages and performance-based budgeting. Whereas from the process indicators, the performance of the Organizational Bureau is good, because of coherent and complete guidelines, activities according to procedures and adequate innovation. While the output is also good, according to what is planned and used by many parties. Meanwhile, organizational structure factors are more dominant in influencing organizational performance. And this research result is one of the applications of performance measures used to measure the performance of local government organizations

Kata Kunci : organisasi publik, kinerja organisasi publik, indikator kinerja, Biro Organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja,public organization, performance of public organizations, performance indicators, Organization Bureau, factors that influence perform