Perubahan Sistem Setting Terhadap Perkembangan Aktivitas Pasca Revitalisasi di Tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak

RIDO NOR PERMADI, Dr.Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng

2019 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

ABSTRAK Sistem setting adalah sistem sebuah ruang atau tempat yang terdiri dari rangkaiaan unsur-unsur fisik yang mempunyai hubungan dengan kegiatan atau aktivitas di lingkungan tersebut. Sistem setting dibedakan menjadi tiga elemen, yaitu elemen tetap, elemen agak tetap dan elemen tidak tetap. Penelitian ini menjelaskan dan membandingkan bagaimana pengaruh perubahan sistem setting terhadap perkembangan aktivitas pasca revitalisasi di Tepian Sungai Kapuas, hal ini tentunya sangat menarik karena kawasan di Tepian Sungai Kapuas ini adalah kawasan yang budaya melayunya sangat kental. Penelitian ini mengungkap perbandingan kondisi sistem setting sebelum revitalisasi dan kondisi sistem setting setelah revitalisasi terhadap aktivitas di kawasan Tepian Sungai Kapuas, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kelurahan Tambelan Sampit dan Kelurahan Dalam Bugis. Penelitian menggunakan metode kualitatif diskriptif dengan model analisis before and after comporation, variable penelitian berangkat dari landasan teori untuk analisis sistem setting dan aktivitas di Tepian Sungai. Dalam penelitian ini ditemukan suatu perubahan sistem setting yang terdiri dari elemen tetap, agak tetap dan tidak tetap saling mempengaruhi karakteristik ruang/fisik, dan karakteristik non fisik (sosial). Setting yang baru dirubah beberapa tahun belakangan dapat berpengaruh terhadap perkembangan aktivitas masyarakat di tepian sungai dengan signifikan, dan perkembangan aktivitas tersebut terbentuk dari aktivitas yang saling mempengaruhi dengan aktivitas lainnya, misalnya aktivitas rekreasi mempengeruhi terbentuknya aktivitas komersil dan pedagang kaki lima di sekitar kawasan. Perubahan sistem setting tersebut tidak merubah aktivitas budaya yang berhubungan dengan kegiatan komersil, misalnya festival kegiatan budaya meriam karbit yang dilakukan setiap menyambut hari raya idul fitri. Kata kunci: Revitalisasi, Sistem Setting, Aktivitas, Waterfront 1Mahasiswa, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada 2Dosen, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT The setting system is a system of a space or place consisting of skeletal physical elements that have a relationship with behavior or activities in that environment. The setting system is divided into three elements, namely fixed elements, sammy fixed elements and non-fixed elements. This study explains and compares how the effect of changes in the setting system on the development of post-revitalization activities on the banks of the Kapuas River, is certainly very interesting because the area on the banks of the Kapuas River is an area with a very thick Malay culture. This reserch revealed the comparison of the setting system conditions before revitalization and the setting system conditions after revitalizing the activities in the Kapuas River, Benua Melayu Laut Villages, Tambelan Sampit Villages and Dalam Bugis Villages. The study used descriptive qualitative methods with analysis models before and after comporation, the research variables departed from the theoretical basis for analysis of system settings and activities on the banks of the river. In this reserch, a change in the setting system was found which consisted of elemants fixed, semi fixed and non-permanent elements that influenced the characteristics of space / physical, and non-physical (social) characteristics. Newly changed settings in recent years can significantly affect the development of community activities on the banks of the river, and the development of these activities is formed from activities that influence each other activities, for example recreational activities affect the formation of commercial activities and street vendors around the area. The transformation of the setting system does not involve cultural activities related to commercial activities, for example the activity of the carbide cannon festival which is held every day of Eid al-Fitr. Keywords: Revitalization, Setting System, Activities, Waterfront 1Student, Masters of Regional and City Planning, Gadjah Mada University 2Lecturer, Masters of Regional and City Planning, Gadjah Mada University

Kata Kunci : Revitalisasi, Sistem Setting, Aktivitas, Waterfront