ANALISIS FINANSIAL PENGUSAHAAN HUTAN ALAM DENGAN SISTEM SILVIKULTUR TPTI (Studi Kasus PT Inhutani I Labanan, Kalimantan Timur)

NUR ROKHMAN, Dr.Ir. Wahyu Andayani, M.S.

2002 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) adalah salah satu dari beberapa sistem silvikultur yang diterapkan pada hutan alam di Indonesia. Konsep sistem TPTI adalah suatu kegiatan pengelolaan hutan melalui tindakan silvikultur untuk meningkatkan produktifitas sekaligus meningkatkan nilai hutan sesuai potensinya. Tinjauan tentang nilai ekonomi hutan penting bagi investor karena aspek tersebut merupakan indikator kelestarian usaha. Penelitian dilakukan di PT Inhutani I Labanan, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai finansial suatu kawasan hutan yang dikelola dengan sistem silvikultur TPTI tersebut. Data yang diperlukan dari penelitian ini adalah struktur biaya produksi dan pendapatan usaha yang dianalisis dengan menggunakan metode present value. Dari hasil analisis finansial yang dikaji dengan menggunakan metode tersebut menghasilkan kelayakan finansial sebagai berikut : (1) NPV (Net Present Value) sebesar (-) Rp 1.165.230,00 , (2) Net BCR (Net Benefit Cost Ratio) sebesar 0,63, dan (3) IRR (Internal Rate of Return) sebesar 2,77% (atau sebesar 14,68%). Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengusahaan hutan di areal konsesi PT Inhutani I Labanan tersebut adalah rugi secara finansial.

TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia= Indonesian Selective Logging and Cultivating) is a silviculture system applied at Indonesian natural forest. The TPTI system concept is forest management through silviculture actions in order to both preserve and improve forest value according to its potential. It is important for investor to review the economic value of forest since that aspect becomes business sustainability indicator. The present research was carried out at PT Inhutani I Labanan, Berau regency, East Kalimantan province. It was aimed to identify financial value of forest area managed with TPTI silviculture system. Data required in the research were product cost structure and business benefit structure analysed using present value method. The results of financial analysis examined by using such a method generated following financial feasibility : (1) NPV (Net Present Value) of (-) Rp 1,165,230.00/ha, (2) Net BCR (Net Benefit Cost Ratio) of 0.63 , and (3) IRR (Internal Rate of Return) of 2.77% (or of 14.68%). Based on the analysis, it was concluded that forest management performed in concession area of PT Inhutani I Labanan financially made no profit.

Kata Kunci : analisis finansial, pengusahaan hutan, sistem silvikultur TPTI