Perbaikan Postur Kerja Pekerja Penyosohan Beras Di UD Mayu Padi, Sleman, Yogyakarta

MONIKA OKTAVIA MUTIARA SARI, Ir. Guntarti Tatik Mulyati, M.T; Dr. Ir. Makhmudun Ainuri, M.Si

2019 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam suatu industri. Pada obeservasi awal proses penyosohan beras di UD Mayu Padi terindikasi ada postur yang tidak alami sehingga ada risiko terkena MSDs. Postur yang tidak alami ini seperti kaki yang berjinjit serta batang tubuhmemutar selama bekerja. Tujuan penelitian ini adalah perbaikan postur pekerja penyosohan berasyang ergonomis untuk mengurangi postur yang tidak alami. Dari beberapa stasiun kerja yang dinilai dengan metode Ovako Working Posture Analysis System (OWAS), stasiun kerja penyosohan memiliki skor yang tinggi sehingga dilakukan analisis postur kerja lanjut dengan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk analisis postur tubuh secara keseluruhan dan faktor risiko yang mungkin ditimbulkan. Beban kerja diukur dengan parameter denyut jantung menggunakan alat wrist pulsemeter. Dari postur yang tidak alami tersebut perlu dilakukan pencegahan, untuk mengetahui kesakitan akibat kerja yang terjadi menggunakan metode Nordic Body Map (NBM). Metode analisis yang sudah dilakukan digunakan untuk menilai kembali postur setelah menggunakan bangku pendek untuk tumpuan kaki untuk menuang beras ke mesin polisher. Hasil OWAS menunjukan stasiun kerja penyosohan beras merupakan stasiun kerja dengan risiko postur kerja tertinggi. Pada analisis REBA dihasilkan skor REBA yang sangat berbahaya (skor 9). Dengan analisis antropometri diperoleh hasil bahwa tumpuan kaki yang harus dinaikkan sebesar 23 cm. Maka dari itu, dirancang suatu alat bantu kerja berupa dingklik. Setelah dingklik digunakan, terjadi penurunan skor REBA menjadi tidak berbahaya (skor 3). Kemudian mampu menurunkan kesakitan akibat kerja setelah selesai bekerja pada pekerja dari 20 bagian tubuh menjadi 6 bagian tubuh.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) represent one of the biggest problems in industrialized countries. In the preliminary observations, the polishing of rice at UD Mayu Padi is still at the there is a mismatch of work posture so there is a risk of MSDs. This unnatural posture that occur such as stand on tiptoes and twisted back during work. The primary goal of this research is to improve the ergonomic posture of workers to reduce the mismatch posture. From the works stations that analyzed with Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) method is used to determine work stations with incompatibility of the highest work posture is the polishing work station and then carry out further work posture analysis with Rapid Entire Body Assessment (REBA) to analyze overall posture and possible risk factors.Workload is measured by heart rate with a wrist pulsemeter. From mismatch posture, prevention is needed to determine the pain caused by work that occurs using the Nordic Body Map (NBM) method. The analytical methods that have been done in the previous analysis is used to reassess posture after using a short-bench for foot support to pour rice into the polisher machine. The OWAS results show that the rice polishing station is a work station with the highest risk of work posture. In REBA analysis rice polishing station get the harmfull REBA scores (score 9). With anthropometric analysis, the result is that the foot support tools must be raised by 23 cm. Therefore, it is designed a work tool in the form of dingklik. After the dingklik is used, a decrease in the REBA score becomes harmless (score 3). Then it can reduce pain due to work after finishing working on workers from 20 parts of the body to 6 body parts.

Kata Kunci : Denyut Jantung, Ergonomis, MSDs, Postur/ Ergonomic, Heart-rate, MSDs, Working Posture