Analisis Variabel Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Makanan Belum Bersertifikasi Halal Di Daerah Istimewa Yogyakarta
KUKUH DWI PRADITO, Dr. Ir. Dyah Ismoyowati, M.Sc. ; Dr. Henry Yuliando, STP, M.M, M.Agr.
2019 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANIndonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia. Hal ini tentu membawa pengaruh terhadap perilaku yang berkembang di Indonesia. Salah satu perilaku yang bersumber dari tuntunan agama ialah pola konsumsi. Islam mewajibkan pemeluknya untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang jelas status kehalalannya. Akan tetapi, faktanya hingga saat ini menurut Badan Standar Nasional baru 20% saja yang status kehalalannya jelas yang ditunjukan dengan sertifikasi halal. Hal ini berarti masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan yang sebagian besar belum bersertifikasi halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku pembelian makanan belum bersertifikasi halal dan mengetahui karakteristik konsumen. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi perilaku pembelian makanan belum bersertifikasi halal. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 235 orang yang didapatkan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (68,5 %) mengkonsumsi makanan belum bersertifikasi halal setiap hari dimana sebagian besar (60,9 %) mereka membeli makanan dan minuman siap santap yang dibeli di warung atau pedagang kaki lima (51,9 %) dan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian makanan belum bersertifikasi halal ialah variabel sosial, budaya, psikologis dan kesadaran halal dalam persamaan regresi KP = -0,27 B + 0,179 S + 0,246 P + 0,255 PS + 0,169 KH dengan nilai R2 sebesar 51,3 %.
Indonesia is a country with the world's largest Muslim population. This certainly influences the behavior that develops in Indonesia. One of the behaviors from religious guidance is consumption. Islam requires its adherents to consume food and drinks having clear halal status. However, the fact based on Badan Standar Nasional, it is only 20% of the halal status is clearly pictured by halal certification. This means that the Indonesian people consume most of food which are not halal certified. This study aims to find out which variables influence the food buying decisions which have not get halal certification and to find respondent characteristics. The analysis was carried out using descriptive analysis to find out renspondent caracteristics and multiple linear regression method to find out variables affecting the buying behavior of foods that have not get halal certification. Respondents involved in this study were 235 consumers obtained by purposive sampling method. The results of this study indicate that the majority of respondents (68.5%) consume food that have not get halal certification every day where most of them (60.9%) buy ready-to-eat food and drinks bought at stall or street food (51.9%) and the variables that influence the buying decision of non-halal certified food are social, cultural, psychological and halal awareness in the regression equation KP = -0.27 B + 0.179 S + 0.246 P + 0.255 PS + 0.169 KH with R2 value of 51.3%.
Kata Kunci : Halal, perilaku konsumen, regresi