PENGARUH PENGGUNAAN RAK PENJEMURAN KERUPUK TERHADAP WAKTU BAKU, KENYAMANAN DAN POSTUR KERJA

LARAS TAWANG PRATIWI, Dr. Nafis Khuriyati, STP, M.Agr. ; Dr. Novita Erma Kristanti, STP, M.P.

2019 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Industri kerupuk Subur memproduksi kerupuk secara manual, dan penjemuran langsung di bawah sinar matahari yang dilakukan 2 pekerja, yaitu pekerja A dan B. Kegiatan melepas dan membalik kerupuk setengah kering (menyebet) merupakan salah satu elemen kerja dalam penjemuran. Postur kerja yang dilakukan pekerja saat menyebet cenderung membungkuk dan berjongkok, menyebabkan rasa sakit yang dirasakan setelah bekerja. Penelitian terdahulu menghasilkan suatu alat bantu rak penjemuran kerupuk yang diharapkan dapat membantu mengurangi resiko pada proses penjemuran, namun belum diujicobakan bagaimana pengaruhnya pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunan rak penjemuran kerupuk terhadap waktu baku, kenyamanan dan postur kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi waktu jam henti (stopwatch time study) untuk perhitungan studi waktu, kuesioner Nordic Body Map untuk pengukuran kenyamanan kerja, dan kuesioner Rapid Entire Body Assesment (REBA) untuk pengukuran postur kerja. Hasil pengukuran waktu baku proses penyebetan menggunakan rak penjemuran menunjukkan penurunan sebesar 20,49 detik (18,65%) dari semula 109,88 detik menjadi 89,39 detik. Pada aspek ketidaknyamanan kerja, penggunaan rak penjemuran pada pekerja A menurunkan tingkat rasa sakit serta hasil skoring Nordic Body Map stabil setelah menggunakan alat rak. Sedangkan untuk pekerja B menurunkan tingkat rasa sakit, hasil skoring Nordic Body Map turun setelah menggunakan alat. Skor REBA turun, sebelumnya skor REBA 11, level tindakan 4, dan setelah menggunakan rak penjemuran skor REBA 3, level tindakan 1. Resiko pekerjaan semula sangat tinggi menjadi rendah. Dengan menggunakan alat rak penjemuran, pekerjaan menyebet menjadi lebih efisien dalam waktu pengerjaan dan efek pada pekerja yang positif yaitu meningkatkan kenyamanan kerja dan memperbaiki postur kerja.

Subur cracker industry produces crackers manually, and doing drying directly under the sun which is done by 2 workers, namely workers A and B. The activity of removing and flipping half-dried crackers ("menyebet") is one of the elements of drying process. The work posture that performed by workers when doing menyebet tends to bend and squat, causing pain which is felt after work. Previous research has resulted in a cracker drying shelf that is expected to help reduce the risk of the drying process, but it has not yet been tested on how it would affects the workers. This research aims to know how the effect of cracker drying shelf's usage on standard time, comfort and work posture. The method used in this study is the stopwatch time study for time study calculations, Nordic Body Map questionnaire for work comfort measurements, and the Rapid Entire Body Assessment (REBA) questionnaire for measuring work posture. The results of the measurement on the standard time of penyebetan process using the drying shelf shows a decrease of 20.49 seconds (18.65%) from the original 109.88 seconds to 89.39 seconds. In the aspect of work inconvenience, by using drying shelf for worker A reduce the level of pain and the Nordic Body Map's scoring results were stable after using the shelf. As for worker B it reduce the level of pain, the Nordic Body Map's scoring results decrease after using the shelf. The REBA score lowered, previously the REBA score was 11, level of action 4, and after using the rack for drying the REBA score is 3, the level of action 1. The risk of penyebetan process also change, from being very high to low. By using a drying shelf, penyebetan process becomes more efficient in the working time and the effect on workers are positive, which are increase work comfort and improve work posture.

Kata Kunci : Kenyamanan Kerja, Kerupuk, Postur Kerja, Rak Penjemuran, Studi Waktu