Laporkan Masalah

PENINGKATAN KINERJA FASILITAS STASIUN BOGOR SECARA INKLUSIF

FEBRIAN RAMADHAN, Dr. Ir. Dewanti, MS.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berjarak kurang lebih 60 Km dari pusat Kota Jakarta. Saat ini kebutuhan moda transportasi masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya sudah mulai beralih dari mobil dan motor menjadi menggunakan kereta commuter line. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fasilitas Stasiun Bogor berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 dan melakukan perancangan ulang fasilitas Stasiun Bogor secara inklusif dengan memperhatikan kebutuhan 10 tahun mendatang.. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan terhadap 31 parameter tinjauan pengamatan. Hasil pengamatan disesuaikan dengan tolak ukur yang sesuai dengan SPM Nomor 48 Tahun 2015, Buku Pedoman Standarisasi Stasiun, serta peraturan-peraturan terkait lainnya. Dilakukan pula penyebaran kuesioner kepada responden yang mewakili persepsi penumpang Stasiun Bogor. Dari penilian rata-rata kinerja dan tingkat kepentingan dilakukan analisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengelompokkan parameter tinjauan pengamatan kedalam 4 kelompok prioritas perbaikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan nilai rata-rata tingkat kesesuaian kinerja dengan tingkat kepentingan menurut penumpang sebesar 68,22% yang mengartikan kinerja fasilitas-fasilitas di Stasiun Bogor masih belum memenuhi keinginan dari penumpang. Berdasarkan diagram kartesius metode IPA aspek yang memiliki parameter yang masuk kedalam kuadran pertama (Concentrate these) adalah aspek kenyamanan dan kesetaraan. Usulan peningkatan kinerja didasari oleh hasil pengamatan lapangan dan hasil analisis persepsi penumpang baik dalam bentuk usulan regulasi maupun usulan perbaikan fisik fasilitas stasiun.

Bogor City is one of Special Capital Region of Jakarta supporting cities located approximately 60 km south. The use of public transportation modes in the city of Bogor and its surroundings is currently shifting to commuter line trains. Therefore, this study aims to evaluate the condition of Bogor Station facilities based on the Minister of Transportation Regulation No. 48 of 2015 and to redesign the Bogor Station facilities inclusively by taking into account the needs of the next 10 years. The research data are conducted using field observation on 31 observational parameters. The observation is adjusted according to MSS Number 48 of 2015, Station Standardization Handbook, and other relevant regulations. Questionnaires were also distributed to respondents to represent the perception of Bogor Station passengers. Based on the average performance and importance level assessment, the analysis is done using the Importance-Performance Analysis (IPA) method then divide the observational parameters into 4 priority improvement classification. Based on the research, the average value of the suitability level and importance level according to the passenger is 68.22%, which means that the facilities at Bogor Station are still below the standard set by the passenger. Based on the Cartesian diagram of the IPA method, aspects that the parameters are qualified on the first quadrant (Concentrate these) are aspects of comfort and equality. Proposed improvement in performance is based on the results of field observations and results of analysis of passenger perceptions in the form of proposed regulations and proposed physical improvements to station facilities and perceptions of passengers.

Kata Kunci : Metode Importance Performance Analysis (IPA), kenyamanan, kesetaraan, stasiun.

  1. S1-2019-366840-abstract.pdf  
  2. S1-2019-366840-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-366840-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-366840-title.pdf