HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMAN 1 SENTOLO
YOFVA HARTIKA HP, Rita Dian Pratiwi,S.Kep.,MPH; Dr.Abdul Wahab,MPH
2019 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVABSTRAK Gangguan menstruasi merupakan masalah yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer dan merupakan masalah yang sering ditemukan dengan prevalensi 75% pada remaja. Stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi karena dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada hormon. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja di SMAN 1 Sentolo Kulonprogo. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan subjek penelitian seluruh siswi kelas XI di SMAN 1 Sentolo. Alat pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner siklus menstruasi dan tingkat stres dengan kuisioner DASS 42 yang diadopsi dari Lovibond (1995) dan digunakan oleh Apriani (2014) sebanyak 14 pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian bahwa dari 105 responden terdapat 90 responden (86%) yang mengalami stres ringan dan 15 responden (14%) mengalami stres berat. Sedangkan responden yang mengalami siklus menstruasi normal sebanyak 69 responden (67%) dan tidak normal sebanyak 36 responden (33%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi dengan taraf signifikan <0,05.
ABSTRACT Menstrual disorder is a problem which is often found in primary health services an becomes the most common problem found with 75% prevalencce in adolescences. Stress is one factor that affects the menstrual cycle because it can lead to an emphasis on hormones. This study aims to determine the relationship between stress level and menstrual cycle on adolescents in SMAN 1 Sentolo Kulonprogo. A qualitative research with cross-sectional approach was done. Technique sample is total sampling. The technique of collecting data using questionnaires DASS 42 the adoption from Lovibond (1995) and was used by Apriani (2014) as many 14 question, technique of data analysis used statistical test of chi-square (x2). The result showed that out of 105 participants, there are 90 respondents (86%) experienced mild stress and 15 respondents (14%) weight stress, while 69 respondents (67%) experienced normal menstrual cycle and 36 respondents (33%) abnormal menstrual cycle. There is a significant correlation between stress level and menstrual cycle with the significance value of <0,05. KEYWORDS: Stress level, Menstrual cycle, andolescents in SMAN 1 Sentolo.
Kata Kunci : Tingkat stres, Siklus menstruasi, Remaja SMAN 1 Sentolo