Model Kecemasan Sosial Pada Mahasiswa

CAHYANING SURYANINGRUM, Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S; Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si; Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU PSIKOLOGI

Tujuan penelitian ini yaitu membangun dan menguji model kecemasan sosial berdasarkan konstrual-diri interdependensi dan independensi sebagai faktor terkait budaya. Model yang diuji meliputi model-mediasi (efikasi diri, supresi dan penilaian kognitif sebagai mediator); dan model moderasi-mediasi (dukungan sosial sebagai penentu terhadap mediasi efikasi diri). Teori yang melandasi penyusunan model sekaligus untuk diuji yaitu konsep dari Matsumoto yang merupakan kritik terhadap Teori Konstrual-Diri dari Markus dan Kitayama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-survei dengan responden mahasiswa sebanyak 341 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Skala Kecemasan Sosial, Skala Konstrual-Diri, Skala Efikasi Diri, Skala Strategi Regulasi Emosi dan Skala Dukungan Sosial. Validitas konstrak alat ukur pada model pengukuran kecemasan sosial berdasarkan konstrual-diri interdependensi bergerak dari 0,463 -0,963. Pada model pengukuran kecemasan sosial berdasarkan konstrual-diri independensi bergerak dari 0,523 - 0,963. Koefisien reliabilitas alat ukur bergerak dari 0,762- 0,931. Metode analisis data yaitu menggunakan Model Persamaan Struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konstrual-diri sebagai faktor terkait budaya memiliki kontribusi terhadap tinggi-rendahnya kecemasan sosial melalui efikasi diri dan strategi regulasi emosi; 2) Kritik Matsumoto relevan dalam menjelaskan kecemasan sosial di Indonesia; 3) Konstrual-diri interdependensi berpengaruh terhadap tingginya tingkat kecemasan sosial melalui efikasi diri dan supresi secara penuh; 4) Konstrual-diri independensi memberikan pengaruh terhadap rendahnya tingkat kecemasan sosial melalui efikasi diri dan strategi penilaian kognitif secara parsial; 5) Dukungan sosial tidak berperan sebagai penentu efek mediasi efikasi diri baik pada pengaruh konstrual-diri interdependensi maupun independensi terhadap kecemasan sosial.

The purpose of this research is to build and test the model of social anxiety based on interdependent and independent self-construal as culturally-related factors. The models tested include mediation-model (self efficacy, suppression and cognitive reappraisal as mediators); and moderation-mediation model (social support as a moderator of self-efficacy mediation). The theory used as the basis for constructing the model as well as to test the model was the Self-Construal Theory of Markus and Kitayama which had been perfected based upon Matsumoto's criticism. This study, which is quantitative in nature, is in a form of a survey involving 341 college students as respondents. Five instruments which are Social Anxiety Scale, Self-Construal Scale, Self-Efficacy Scale, Emotion Regulation Strategy Scale and Social Support Scale were employed to collect the data. Construct validity of social anxiety measurement model based on interdependent self-construal was 0.463 - 0.963. In the social anxiety measurement model based on independent self-construal was 0.523 - 0.963. The reliability coefficient of instruments was 0.762 - 0.931. The data analysis was performed by using the Structural Equation Modeling (SEM) model. The results show that : 1) Self-construal as a culturally-related factor contributes to the high-low college student's social anxiety through self-efficacy and emotion regulation strategy; 2) Matsumoto's criticism is relevant in explaining social anxiety in Indonesiia; 3) Interdependent self-construal affects the high level of social anxiety through the mediation of self efficacy and suppression (full mediated); 4) Independent self-construal influences the low level of social anxiety through the mediation of self efficacy and cognitive reappraisal (partial mediation). 5) Social support has no contribution as a moderator of the effect of self efficacy mediation either on interdependent and independent self-construal on social anxiety.

Kata Kunci : Kata kunci: dukungan sosial, efikasi diri, kecemasan sosial, konstrual-diri, mahasiswa, strategi regulasi emosi