Laporkan Masalah

STRATEGI PENGELOLAAN LANSKAP KOTA BERSEJARAH GRESIK JAWA TIMUR BERDASARKAN KERAGAMAN BUDAYA

IMAM MASH'UD, Dr. Mimi Savitri, M.A

2019 | Tesis | MAGISTER ARKEOLOGI

Lanskap kota bersejarah merupakan konsep baru yang digagas UNESCO untuk mengelola warisan budaya perkotaan. Lanskap kota bersejarah Gresik saat ini dilihat mengalami perubahan, yang dikarenakan oleh beberapa faktor seperti ledakan penduduk yang tinggi, hingga kurangnya kepedulian pemerintah daerah terhadap warisan budaya yang mengakibatkan hilangnya warisan budaya Kota Gresik. Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi pengelolaan yang berorientasi pada lanskap kota bersejarah Gresik yang dapat diaplikasikan guna keberlanjutanya dan mengakomodasi semua kepentingan. Sebagai sebuah penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh dari survei lapangan, wawancara kepada stakeholder Kota Gresik, serta studi pustaka untuk mendapatkan data sekunder berupa arsip maupun manuskrip. Penelitian ini menggunakan metode analisis nilai penting dan analisis SWOT. Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa warisan budaya intangible maupun tangible pada lanskap kota bersejarah Gresik, yang terbagi ke dalam beberapa area yang mencerminkan karakter yang berbeda seperti, (1) Area Arab yang ditandai dengan warisan budaya makam Maulana Malik Ibrahim dan masyarakat Arab, (2) Area Pecinan yang ditandai dengan warisan budaya bangunan bergaya Cina dan masyarakat Cina, (3) Area Kolonial yang ditandai dengan warisan budaya bangunan bergaya Indis, (4) Area Bumiputera yang ditandai dengan warisan budaya berarsitektur campuran dan tradisi masyarakat yang beragam, (5) Area Pemerintahan yang berpola kota tradisional Jawa. Adapun empat indikator strategi dalam pengelolaan warisan budaya Kota Gresik merujuk pada Recommendation Historic Urban Landscape 2011 (UNESCO) seperti pemberdayaan masyarakat, indikator pengetahuan dan perencanaan, sistem regulasi, dan indikator pendanaan.

Historic urban landscape is a new concept initiated by UNESCO to manage urban cultural heritage. Nowadays, the historical urban landscape of Gresik is seemed to be changed. It is caused by several factors such as a high population explosion and lack of local government attention, which caused the loss of some Gresik’s cultural heritage. In order that, this study discussed the cultural resources managements in Gresik. Furthermore, the objectives of this study is to arrange the management strategies, which is oriented to the historic urban landscape of Gresik that can be applied for continuity and accommodate all importance. On the other hand, as a qualitative descriptive study, the data was obtained from field surveying, stakeholders interviewing, and also literature studying to obtain the secondary data in form of archives and manuscripts. Then, this study used important value analysis methods and SWOT analysis. To sum up, this study found that there are several intangible and tangible cultural heritages in the historical urban landscape of Gresik, which are divided into several areas that reflect different characters such as, (1) Arabian area with the cultural heritage such as tombs of Maulana Malik Ibrahim, and Arabian society, ( 2) Chinatown area with China’s cultural building and Chinese society, (3) Colonial area with Indis style building cultural heritage, (4) Bumiputera area with mixed architecture cultural heritage and a diverse community traditions, (5) Government Area which has a traditional Javanese urban landscape pattern. Finally, the four strategic indicators in managing urban cultural heritage of Gresik refer to Recommendation Historic Urban Landscape 2011 (UNESCO), such as community empowerments, knowledge and planning indicators, regulatory systems, and funding indicators.

Kata Kunci : Kata Kunci: arkeologi, warisan budaya, nilai penting, kawasan, strategi pengelolaan

  1. S2-2019-404278-abstract.pdf  
  2. S2-2019-404278-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-404278-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-404278-title.pdf