DINAMIKA ORGANISASI GERAKAN SOSIAL POLITIK KEAGAMAAN PEREMPUAN (STUDI ATAS ORGANISASI MASA PERSAUDARAAN MUSLIMAH Di MAKASSAR)
NUVIDA RAF, Prof. Partini, Dr. Muh. Supraja, SH., MSi
2018 | Disertasi | DOKTOR SOSIOLOGIOrganisasi masyarakat Persaudaraan Muslimah (Salimah) didirikan ketika struktur politik dan budaya dibuka yang memberikan peluang luas bagi perempuan untuk mengekspresikan kebutuhan dan kepentingan mereka sebagai warga di ruang publik. Salimah juga merupakan salah satu organisasi gerakan Tarbiyah yang mempraktikkan nilai-nilai Tarbiyah secara formal. Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan ajaran Islam kepada perempuan, oleh karena itu Salimah adalah hasil dari historisitas dan proses internal yang para aktor yang memiliki kemampuan untuk menafsirkan dan memobilisasi sumber daya internalnya untuk mencapai visi dan misinya. Salimah adalah semacam organisasi da'wa. Tindakan kolektifnya adalah hasil dari proses framing di mana anggota berbagi pengetahuan mereka, menginvestasikan emosi mereka, dan membangun jaringan di antara anggota organisasi gerakan, seperti yang telah dikemukakan oleh Melucci dan Touraine, senada dengan McCharty dan Zald yang melihat dampak signifikan dari mobilisasi sumber daya pada organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana Salimah merepresentasikan gerakan Tarbiyah dan berjuang untuk mempertahankan keberadaannya sehingga penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen untuk mendapatkan gambaran umum yang komprehensif tentang proses aksi kolektif para aktor. Subyek penelitian ini adalah pengurus Salimah di Makassar, ketua majelis taklim Bontoramba, Aisyiah dan Muslimat Wahdah Islamiyah. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa program keagamaan Salimah mewakili nilai-nilai gerakan Tarbiyah yang merupakan akar dari Salimah. Framing da'wa Tarbiyah yakni Islam sebagai nilai komprehensif untuk semua aspek kehidupan, telah terinternalisasi selama pertemuan intensif yaitu liqo. Salimah adalah organisasi eksternal gerakan Tarbiyah yang menjalankan program da'wa setelah fase kampus, dan untuk wanita Muslim. Dalam mencapai visi dan misinya, program Salimah mencakup peningkatan pengetahuan Islam, pemberdayaan perempuan Islam, melindungi anak-anak dan memperkuat fungsi keluarga. Perubahan Salimah menjadi organisasi massa menunjukkan bahwa organisasi ini telah memobilisasi sumber dayanya seperti pengembangan kapasitas pengurusanya yang berusia muda, meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pengasuhan dan pengembangan diri. Salimah juga mendapat dukungan dari sumber daya kultur karena Salimah peduli pada penjagaan identitas perempuan Bugis Makassar. Menghadapi tantangan dan rintangan, Salimah menerapkan beberapa strategi seperti meningkatkan kemampuan aktor, berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan, pemerintah dan organisasi wanita lainnya. Dalam hal struktur politik, Salimah mengartikulasikan aspirasi politiknya kepada Partai Keadilan Sosial (PKS), dan menggunakan saluran politik hukum lainnya. Khususnya pada acara pemilihan daerah dan presiden, Salimah memobilisasi aksi politik untuk memilih pemimpin yang baik yang mengacu pada nilai-nilai Islam.
The mass organization of Muslim Sisterhood was established when political and cultural structures opened that provided a broad opportunity for women to express their needs and interests as the citizens in public spaces. Salimah is also one of organizations of Tarbiyah movement that practices Tarbiyah values formally. Its purpose is to disseminate Islamic teaching to women therefore Salimah is a result of historicity and internal processes in which the actors have ability to interpret and mobilize its internal resources in order to achieve its vision and mission. Salimah is a kind of da'wa organization. Its collective action is the outcome of a framing process in which the members share their knowledge, invest their emotion, and build networking among members of the movement organizations, as it has been argued by Melucci and Touraine, similarly to McCharty and Zald who see the significant effects of resource mobilization on organization. This study aims to describing on how Salimah represents Tarbiyah movement and fights for maintaining its existence therefore this research was conducted by using qualitative approach with descriptive method. Data was collected through in-depth interviews, participant observation, and analyzing documents in order to get an comprehensive overview of the actors' collective action processes. The subjects of this study are the boards of Salimah in Makassar, chairman of Majelis Taklim Bontoramba, Aisyiah and Muslimat Wahdah Islamiyah. Research shows that several religious programs of Salimah represent the values of the Tarbiyah movement which is the root of Salimah. Framing of Tarbiyah da'wa that Islam as a comprehensive value for all aspects of life, has internalized during the intensive meeting namely liqo. Salimah is an external organization of the Tarbiyah movement which runs programs of da'wa after campus phase, and for Muslim women. In achieving its vision and mission, Salimah programs cover increasing Islamic knowledge, empowering Muslim women, protecting children and strengthening family functions. The changing of Salimah into a mass organization shows that this organization has mobilized its resources such as capacity building of its young-age board, improving the skills related to parenting and self-development. Salimah also gets backing from cultural resource since Salimah concerns on preserving the identity of Bugis Makassar women. Facing challenges and hindrance, Salimah applies several strategies such as increasing the ability of actors, collaborating with humanitarian organizations, government and other women's organizations. In terms of political structure, Salimah articulates its political aspirations to the Party of Social Justice (PKS), and uses other legal political channels. Particularly on the events of regional and presidential elections, Salimah mobilize political actions in order to choose the good leaders that refers to Islamic values.
Kata Kunci : Salimah, gerakan keagamaan perempuan, tindakan kolektif, mobilisasi sumber daya, framing dakwah.