EVALUASI TINGKAT EMPLOYEE ENGAGEMENT AWAK KABIN: STUDI KASUS PADA PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
Rendi Suwardi, Gugup Kismono, MBA., Ph.D.
2018 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTAEmployee engagement merupakan penggerak kunci dalam bisnis untuk mencapai tujuan organisasi; tingkat employee engagement yang tinggi mendukung tingkat retensi terhadap pegawai yang bertalenta, meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan kinerja perusahaan, serta meningkatkan nilai perusahaan di mata para pemangku kepentingan (Swarnalatha & Prasanna, 2013). Menurut Schaufeli dan Bakker (2003) ada tiga dimensi yang mejadi karakteristik dari work engagement, yaitu: 1) vigor (energi), yang menggambarkan energi yang dikeluarkan, kemauan atau niat untuk memeberikan usaha terbaik dan bisa dipertimbangkan, serta menunjukkan sikap ketekunan saat menghadapi kesulitan dalam bekerja; 2) dedication yang menggambarkan antusiasme, kebanggan serta inspirasi, yang ditunjukan dengan identifikasi yang kuat terhadap suatu pekerjaan yang dijalani; dan 3) absorption yang menggambarkan sikap konsentrasi atau fokus secara penuh terhadap pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan tingkatan employee engagement yang signifikan antara awak kabin PT Garuda Indonesia yang termasuk ke dalam golongan generasi X dengan generasi millennials. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Schaufeli dan Bakker (2003), namun sudah disesuaikan mengikuti kondisi awak kabin PT Garuda Indonesia. Penelitian ini membandingkan tingkat employee engagement dilihat dari masing-masing dimensi vigor, dedication dan absorption. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari dimensi vigor, dedication dan absorption antara awak kabin PT Garuda Indonesia di generasi X dan generasi millennials. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa awak kabin dari generasi millennials memiliki tingkat employee engagement yang lebih rendah dari generasi X.
Employee engagement is a key factor that drives business to achieve its goals; high employee engagement will support retention rate of its talented employee, improve customer loyalty, improve company performance and improve company value (Swharnalatha & Prasanna, 2013). According to Schaufeli and Bakker (2003) there are three dimensions which characterize work engagement, 1) vigor, which describes energy, willingness or intention to give the best effort and shows an attitude of perseverance when is faced with difficult task; 2) dedication, which describes enthusiasm, pride and inspiration, that is shown by sense of involvement in ones work; 3) absorption that is characterized by full concentration and focus in ones work. This research is aimed to analyse whether there is a significant difference in employee engagement between Garuda Indonesias flight attendant in generation-X and millennials. This study uses analytical tool that has been developed by Schaufeli and Bakker (2003), which is adjusted to accommodate Garuda Indonesia flight attendant real condition. This research compares the level of employee engagement based on three work engagement dimensions, vigor, dedication and absorption. The result of this research shows that there is a significant difference from each work engagement dimension between Garuda Indonesias flight attendant in Generation-X and millennials. The result also show that millennials flight attendant has a lower employee engagement level than generation-X flight attendant.
Kata Kunci : employee engagement, keterikatan pegawai, generasi X, generasi millennials, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.