STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI DISRUPSI DIGITAL
FUAD SAHID LALEAN, Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM, Ph.D.,
2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Disrupsi digital saat ini telah berdampak besar pada seluruh industri dan perusahaan di dalam industri tersebut. Disrupsi digital telah membuat perusahaan di dalam industri retail melakukan transformasi dengan memperkuat bisnis daringnya, perusahaan di dalam industri transportasi juga bertransformasi, karena pilihannya adalah berubah, bertransformasi, atau terlindas oleh perusahaan disruptor. Istilah disrupsi digital sendiri jika dirunut kebelakang, merupakan pengembangan dari istilah "inovasi disruptif" yang diperkenalkan oleh Clayton Christensen dalam bukunya "The Innovator's Dilemma" pada tahun 1997. Inovator disruptif, atau perusahaan yang melakukan inovasi untuk memenangkan persaingan, secara diam-diam akan melakukan penetrasi pasar dan segmen yang kurang menarik bagi kompetitor lainnya. Hal ini pada awalnya tidak akan dianggap sebagai ancaman oleh para perusahaan dalam industri tersebut. Inovator disruptif tersebut secara kontinyu meningkatkan kualitas produk dan layanannya sehingga kemudian dapat mengalahkan para perusahaan yang sudah lama berada pada industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan kerangka yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi bagaimana strategi mereka untuk menghadapi disrupsi digital. Kerangka yang digunakan pada penelitian ini dikonstruksi dari kerangka-kerangka pada model bisnis, menggunakan teori Reinveting Your Business Model (Johnson, Christensen, Kagermann, 2008) dan model operasi, menggunakan Strategic Alignment (Handerson, Venkatraman, 1993). Kerangka ini kemudian digunakan untuk menganalisis satu perusahaan di dalam industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif yaitu melakukan wawancara dengan eksekutif perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk menganalisis perusahaan lain. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan kerangka tersebut, sehingga akan semakin kaya, lengkap, dan relevan terhadap dunia bisnis pada masing-masing industri yang ada.
Digital disruption has significant impact to the industry and its enterprises. Digital disruption has caused transformation in retail industry by strengthening its online business, enterprises at transportation industry has also transformed. The choices are simple, either change, transform or wipe out by disruptor. Digital disruption concept has been developed by Clayton Christensen from the terminology of disruptive innovation. The term is introduced in his book "The Innovator's Dilemma" on the year 1997. Disruptive innovator or enterprises that have done innovation to win the competition, will penetrate market and segment that has been neglected silently. At first, this is not identified as threat by the incumbents. Disruptive innovator will improve its product and service quality continuously. It will beat the incumbent drastically before they realize and anticipate it. Objective of this research is to provide framework that can be used for enterprise to evaluate what is the strategy to anticipate digital disruption. Framework used for this research is constructed from framework at business model in theory Reinventing Your Business Model (Johnson, Christensen, Kagermann, 2008), and operating model, using Strategic Alignment (Handerson, Venkatraman, 1993). The framework that is used to analyze one enterprise in information technology and telecommunication. This research uses qualitative method by interviewing company's executives. This research can be used for further analysis to other enterprises. Continuous research is also expected for developing and enriching the framework hence it will be relevant with the grow of industries and its enterprises in the future.
Kata Kunci : disrupsi digital, inovasi disruptif, model bisnis, model operasi