Laporkan Masalah

DALIHAN NA TOLU MASYARAKAT BATAK TOBA DALAM PERSPEKTIF METAFISIKA ANTON BAKKER

WILSON DIEGA SITANGGANG, Dr. Rizal Mustansyir

2018 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Sistem Dalihan Na Tolu merupakan salah satu unsur dalam kebudayaan Batak Toba. Dalihan Na Tolu merupakan sistem kekerabatan yang dijadikan dasar dan acuan bagi masyarakat Batak Toba dalam kehidupan sosialnya. Sistem Dalihan Na Tolu memuat status dan peranan. Dalam menentukan status sosial, masyarakat Batak Toba terlebih dahulu mempertimbangkan garis keturunan dan marga yang dimilikinya. Proses penetuan status sosial disebut dengan tarombo. Dalihan Na Tolu menjadi bentuk ideal hubungan kekerabatan bagi masyarakat Batak Toba hanya jika dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang diperoleh melalui studi pustaka. Objek material penelitian ini adalah sistem kekerabatan masyarakat Batak Toba, sedangkan objek formalnya ialah pandangan metafisika Anton Bakker. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika-reflektif dari pandangan struktur kenyataan Anton Bakker terhadap sistem Dalihan Na Tolu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Batak Toba memiliki otonominya sebagai mahluk tunggal sekaligus berkorelasi dengan seluruh pihak meski terdapat perbedaan strata sosial. Relasi satu pihak dengan pihak lainnya bersifat sejajar dan seukuran. Orang BatakToba juga mengalami dinamika dalam kehidupan sosialnya. Dinamika tersebut ditemui melalui pertambahan relasi dan perubahan status sosial. Seluruh kegiatan masyarakat Batak Toba saling mempengaruhi status sosialnya sendiri begitupun status sosial orang lain. Terakhir, keharmonisan masyarakat BatakToba diyakini akan tercapai dengan melaksanakan seluruh prinsip sistem Dalihan Na Tolu. Meski demikian, Dalihan Na Tolu menerima kesulitan dalam menghadapi beberapa isu sosial yang berkembang, diantaranya multikulturalisme, perluasan kekerabatan dan globalisasi.

The Dalihan Na Tolu system is one of the elements in the Batak Toba culture. Dalihan Na Tolu is a kinship system that used as a rule and reference for the Batak Toba community in their social life. The Dalihan NaTolu system contains status and roles. In determining social status, the Batak Toba community considers the lineage and clan they have first. The process of determining social status is called by tarombo. Dalihan NaTolu is the ideal form of kinship for the Batak Toba community only if it is done in accordance with its principles. This research is a qualitative research obtained through literature study. The material object of this research is the Batak Toba social system, while the formal object is Anton Bakker's metaphysics. The analysis used in this study is the reflective hermeneutics of the Anton Bakker reality structure on the Dalihan Na Tolu system. The results of this study indicate that the Batak Toba community has its autonomy as a single being while correlating with all parties despite differences in social levels. Relationships with one another are parallel and equal. Batak Toba people are also dynamic in their social life. This dynamic is expressed through the addition of relationships and changes in social status. All activities of the BatakToba community influence their own social status as well as the social status of others. And the last, the Batak Toba community believes in achieving harmony when all Dalihan Na Tolu principles are implemented. Even though, Dalihan Na Tolu was overwhelmed by several developing social issues, including multiculturalism, expanding kinship and globalization.

Kata Kunci : Sistem Sosial, Dalihan Na Tolu, Metafisika / Social system, Dalihan Na Tolu, Metaphysics

  1. S1-2013-320333-abstract.pdf  
  2. S1-2013-320333-bibliography.pdf  
  3. S1-2013-320333-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2013-320333-title.pdf  
  5. S1-2018-362513-abstract.pdf  
  6. S1-2018-362513-bibliography.pdf  
  7. S1-2018-362513-tableofcontent.pdf  
  8. S1-2018-362513-title.pdf