Laporkan Masalah

Pasar Papringan : Penerapan Community Based Tourism (CBT) sebagai Strategi Revitalisasi Modal Sosial di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

IZZATU IMAAROTISSAAMIYY ALQUDSIYY A, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., P.h.D

2018 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Penelitian ini membahas mengenai strategi revitalisasi modal sosial melalui konsep Community Based Tourim (CBT) yang dilakukan di Pasar Papringan Ngadiprono. Pembentukan Pasar Papringan tidak lepas dari konsep membalik masalah menjadi potensi. Kebun bambu yang semula kumuh kemudian disulap menjadi pasar yang menonjolkan kearifan lokal serta mampu menumbuhkan kembali modal sosial di masyarakat. Modal sosial yang sebelumnya hanya sebatas digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang bernilai lebih, kemudian mulai ditumbuhkan untuk kegiatan yang mempunyai nilai sosial maupun ekonomi yang tinggi. Pasar yang dilaksanakan setiap hari Minggu Wage dan Pon ini pada perkembangannya selain mampu membangun kekuatan lokal dalam memanfaatkan potensi desa juga mampu menarik minat wisatawan yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi yang digunakan Pasar Papringan dalam merevitalisasi modal sosial dengan strategi community based tourism. Selian itu juga untuk memberikan gambaran contoh model pariwisata yang dikemas dengan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka, wawancara, observasi partisipatif serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah community based tourism mempunyi andil dalam merevitalisasi modal sosial yang terlihat dari menguatnya social bonding dan social bridging. Keduanya menguat karena ada tiga unsur yaitu jaringan, norma dan kepercayaan yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Modal sosial di Ngadiprono tumbuh kembali karena ada kegiatan yang bersifat kolektif dan melibatkan seluruh masyarakat. Masyarakat memperoleh manfaat yang besar tidak hanya ekonomi melainkan juga kondisi sosial yang harmonis dan menguat yang menjadi modal pewarisan bagi generasi yang akan datang. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah rekomendasi bagi stakeholder terkait dalam mengembangkan potensi desa dan membuat desa mempunyai kehidupan sosial yang baik.

This study discusses the social capital revitalization strategy through the concept of community based tourism (CBT) at Pasar Papringan Ngadiprono. The development of the Pasar paprigan cannot be separated from the concept f turning the problem into potential. Bamboo gardens which were originally slum then ransformed by developers into markets that highlight local wisdom and are able to reglow social capital in the community. Social capital which previously was only limited to use in everyday life and not used for activities that are worth more, then began to be re-grown for activities that have high social and economic value. The market which is held every Sunday of Wage and Pon in its development, besides being able to build local strengths in utilizing the potential of the village, is also able to attract high amount of tourists. This study aim to reveal how the strategies used by the Pasar Papringan in revitalizing social capital with the strategy of community based tourism. The further objective of the research is to provide an example of a tourism model that is packaged with community empowerment. This study uses qualitative research methods with a descriptive approach. Data collection was carried out with literature study techniques, interviews, participatory observation and documentation. The results of this study are community based tourism which plays a role in revitalizing social capital as seen from the strengthening of social capital bonding and social bridging. Both are strengthened because there are three elements, which are network, norms and beliefs that exist in people's lives. The social capital in Ngadiprono grows because there are activities that are collectively and involve the whole community. The community grows not only economically but also harmonious and strengthened social conditions which become the inheritance capital for future generations. The result of this study can be used as a recommendation for relevant stakeholders in developing the potential of the village and making the community to achieve better social life.

Kata Kunci : Pasar Papringan, Community Based Tourism (CBT), Revitalisasi Modal Sosial, Pemberdayaan Masyarakat / Pasar Papringan, Community Based Tourism (CBT), Social Capital Revitalization, Community Empowerment.

  1. S1-2018-364777-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364777-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364777-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364777-title.pdf