Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Pemetaan Hotspot Tindak Kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sleman Tahun 2017

MELLA INDAH L, Dr. Bowo Susilo, S.Si., M.T.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Kabupaten Sleman penyumbang kasus tindak kejahatan tertinggi di Provinsi DIY. Dimana sebagian besar merupakan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Menggunakan analisis hotspot dapat merepresentasikan tindak kejahatan curanmor dengan bantuan analisis tools yang terdapat di Sistem Informasi Geografi (SIG). Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lokasi tindak kejahatan curanmor, menganalisis pola spasial hotspot tindak kejahatan curanmor, dan menganalisis pola spasio-temporal hotspot tindak kejahatan curanmor di Kabupaten Sleman tahun 2017. Data yang digunakan yaitu lokasi kejadian tindak kejahatan curanmor yang diperoleh dengan cara melakukan plotting menggunakan GNSS Handheld, agar mendapatkan informasi lokasi curanmor dalam bentuk koordinat X dan koordinat Y. Dari data koordinat lokasi curanmor tersebut dapat digunakan untuk analisis metode kernel density, sehingga dapat mengetahui pola spasial dan pola spasio-temporal hotspot tindak kejahatan curanmor. Data lokasi kantor polisi digunakan untuk mengetahui pengaruh jangkauan kantor polisi terhadap lokasi curanmor dengan menggunakan metode buffer. Hasil yang didapat dari pemetaan hotspot tindak kejahatan curanmor di Kabupaten Sleman Tahun 2017 menunjukan bahwa di Kecamatan Depok khususnya perbatasan antara Desa Catur Tunggal dengan Desa Condong Catur merupakan daerah yang sering mengalami tindak kejahatan curanmor, baik pola spasial maupun pola spasio-temporal. Serta lokasi curanmor terdistribusi tidak merata di seluruh Kabupaten Sleman, dimana hanya terkosentrasi di perbatasan perkotaan dan jalan arteri.

Sleman Regency contributes the highest crime cases in DIY Province. Where is mostly a case of theft of motor vehicles. Using hotspot analysis can represent motor vehicle theft crimes with analysis tools in the Geographic Information System (GIS). This study aims to map the location of motor vehicle theft crime, analyze spatial patterns of hotspots of motor vehicle theft, and analyze spasio-temporal hotspot patterns of motor vehicle theft crime in Sleman Regency 2017. The data used is the location of the crime that was obtained by plotting using the GNSS Handheld, in order to obtain information on the location of the theft of motorized vehicles in the form of X coordinates and Y coordinates. From coordinate data location of motor vehicle theft can be used to analyze the kernel density method, so that it can determine the spatial pattern and spasio-temporal hotspot pattern of motor vehicle theft crime. Police station location data is used to determine effect of police station's reach on the location of theft of motorized vehicles using the buffer method. The results obtained from hotspot mapping of motor vehicle theft crime in Sleman Regency 2017 indicate that in Depok Subdistrict, especially between Catur Tunggal Village and Condong Catur Village, it was an area that experienced frequent crime, both spatial and spasio-temporal patterns. As well as the location of motorized vehicle theft, it is distributed unevenly throughout the Sleman district, which is only concentrated in the urban border and arterial roads.

Kata Kunci : Aplikasi SIG, Curanmor, Hotspot, Kernel Density, Kriminalitas