Laporkan Masalah

Suguhan Kuliah Malam: Gaya Hidup Disc Jockey dari Kalangan Mahasiswa di Yogyakarta

EMILIANA GRASHELA, Dr. Bambang Hudayana, M.A.

2018 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Budaya clubbing yang telah mewabah ke dalam kehidupan para mahasiswa mendesak mereka untuk memenuhi gaya hidup konsumtif. Mereka yang memiliki kewajiban belajar dan mengembangkan kemampuannya untuk masa depan seolah terabaikan oleh keikutsertaan mereka secara aktif dalam dunia hiburan malam Yogyakarta. Meskipun clubbing dianggap sebagai kegiatan yang bersifat hura-hura dan kurang bermanfaat, tetapi beberapa mahasiswa dari berbagai universitas justru tertarik menjadi seorang penghibur dunia malam sebagai seorang disc jockey atau DJ. Kontradiski antara citra yang menyelimuti mahasiswa dan kegiatan clubbing menarik untuk dikaji lebih dalam secara antropologis. Dengan bekal berbagai data yang dihasilkan dari studi literatur, wawancara mendalam, observasi dan partisipasi di setiap kesempatan telah menghasilkan kesimpulan bahwa, kegiatan clubbing yang selama ini diuraikan oleh beberapa karya ilmiah dan citra yang terbentuk dalam benak masyarakat tidak sepenuhnya benar bahkan ada yang tidak sesuai dengan fakta dalam penelitian kualitatif ini. Ke empat informan yang merupakan disc jockey dari kalangan mahasiswa mampu memberikan pandangan baru tentang kegiatan clubbing. Para informan mendapatkan berbagai keuntungan dari kegiatan clubbing yang diantaranya adalah memenuhi kebutuhannya dalam mengekspresikan diri dan bersosialisasi, mendapatkan kesempatan untuk menggali minat mereka dalam bidang seni musik, menjalin hubungan dengan lebih banyak orang, dan termasuk mendapatkan uang yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Meskipun dalam keterlibatan mahasiswa dalam dunia hiburan malam bukan karena faktor kebutuhan ekonomi, namun alangkah lebih bijaksana dan bermanfaat jika setiap uang yang dihasilkan dari aksi panggungnya menjadi DJ dapat digunakan untuk kebutuhan kuliah.

Clubbing culture that has been spread into college students life pushes them to meet a consumptive lifestyle. Those who have the obligation of study and develop their abilities for the future as if ignored by their active participation in the world of Yogyakarta nightlife. Although clubbing is considered as activities that are less usefull, but some college students from various universities precisely interested in becoming a disc jockey, or known as DJ. The contradiction between the image surrounding the students and clubbing activities is interesting to be studied more deeply anthropologically. With a variety of data produced from literature study, in depth interview, observation, and participation in every opportunity has concluded that, clubbing activities that have been described by several scientific works and the image formed in peoples mind is not entirely true, some even do not match the facts in this qualitative reserch. The four informants who are disc jockeys among students able to provide new views about clubbing activities. The informants get various benefits from clubbing activites including fulfill their needs in expressing themselves and socializing, get the chance to explore their interests in the art of the music, establish relationships with more people, and including getting money that can be used for various needs. Although the students involvement in the nightlife is not due to economic needs, but it would be wise and usefull if every money from their stage action as the disc jockey can be used for college needs.

Kata Kunci : Disc Jockey, Clubbing, Mahasiswa, Gaya Hidup

  1. S1-2018-340595-abstract.pdf  
  2. S1-2018-340595-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-340595-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-340595-title.pdf