MAKNA TANDA FASHION KOREA SELATAN TAHUN 1990 HINGGA TAHUN 2017: TINJAUAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES
SITI NURUL HALIMATUSSADIAH, Dr. Rizal Mustansyir, M.Hum
2018 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini berangkat dari sebuah pertanyaan bagaimanakah tinjauan analisis semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes dalam mendeskripsikan perkembangan fashion Korea Selatan serta menjelaskan makna yang tersembunyi di balik fenomena aktual perkembangan fashion. Alhasil, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan merefleksikan semiotika perspektif Roland Barthes secara umum, dan memperoleh spesifikasi pembahasan terhadap persoalan seputar analisis fenomena perkembangan fashion. Dengan ini, diharapkan muncul deskripsi yang lebih jelas terkait kontribusi semiotika Roland Barthes dalam menguak makna denotasi dan konotasi fashion. Penelitian ini merupakan penelitian filsafat model aktual dengan metode studi pustaka. Objek material penelitian ini adalah Fashion Korea Selatan Tahun 1990 Hingga 2017, sedangkan objek formal penelitian ini adalah Semiotika Roland Barthes. Data yang dipaparkan bersumber dari buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan terdiri dari: pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data, dan penyusunan hasil berupa interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika, bahasa inklusif dan analogal, deskripsi, dan refleksi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu: (1) Fashion merupakan bahasa non-verbal yang mengacu pada sebuah kegiatan yang tiap tahunnya mengalami perkembangan, seperti fashion di Korea Selatan. (2) Perkembangan fashion dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya budaya. Sepak terjang fashion Korea Selatan erat kaitannya dengan perkembangan fenomena Korean Wave (Hallyu). (3) Fashion yang dikenakan bukan sekedar sandang yang membalut tubuh. Fashion yang ditinjau melalui semiotika sarat dengan makna denotasi dan konotasi yang dapat digunakan sebagai wadah untuk mngekspresikan diri dan berkomunikasi.
This study begins with a question how the semiotic review analysis developed by Roland Barthes in describe the development of South Korean fashion and explaining the hidden meaning behind the actual phenomenon of fashion development. As a result, this study aims to explore, describe, and reflect semiotics of Roland Barthes perspective in general, and obtain specification of the issues around the analysis of fashion development. With this study, a clearer description of Roland Barthes's semiotics contribution is needed in uncovering the meaning of denotation and the connotation of fashion. This study is actual model of philosophy research with literature study method. The material object of this research is South Korean Fashion from 1990 Until 2017, while the formal object of this research is Semiotics Roland Barthes. The data that use in this research sourced from book, journal, and scientific work that relates to the research object. The steps that have been done which are; collecting of the data, clasification of the data, analysis of the data, compilation of the result in interpretation, induction and deduction, coherence of intern, holistic, inclusive language, description, and reflection. The result of this research are: 1) Fashion is a non-verbal language that refers to an activity which have progressing every year, such as fashion in South Korea. 2) The development of fashion is influenced by few factors, such as culture. In South Korea this development related to the development of Korean Wave (Hallyu) phenomenon. Fashion is not only as a clothes. Fashion that can be reviewed through semiotics has many meaning that can be used as something to express self and communicate.
Kata Kunci : fashion, denotasi, konotasi, semiotika, makna/ fashion, denotation, connotation, semiotics, meaning