Laporkan Masalah

KETERLIBATAN PENARI PUTRI DAN PENGARUHNYA DALAM KESENIAN JATILAN (Studi Kasus: Kelompok Jatilan Putri Larasati dan Bekso Sekar Merapi di Kabupaten Sleman)

LUVITA PRADANA P, Dr. Rr. Paramitha Dyah F, M.Hum ; Dr. Wiwik Sushartami, M.A

2018 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Kabupaten Sleman memiliki dua bentuk pola garap kesenian jatilan, yaitu jatilan tradisional dan jatilan kreasi. Keberadaan kesenian jatilan didukung oleh salah satunya keterlibatan sosok penari putri dalam pertunjukannya sehingga memunculkan daya tarik dan pesona. Kecamatan Cangkringan memiliki pola garap jatilan tradisional dengan kelompok bernama Bekso Sekar Merapi sebagai salah satu kelompoknya. Adapun salah satu kelompok yang lain adalah kelompok jatilan Putri Larasati. Kelompok ini adalah salah satu kelompok jatilan kreasi di kecamatan Mlati yang berbeda dengan kelompok Bekso Sekar Merapi. Penelitian ini ditampilkan dalam tiga Rumusan Masalah yaitu: (1) Mengapa muncul kesenian jatilan Putri Larasati dan Bekso Sekar Merapi? (2) Bagaimana bentuk keterlibatan penari putri dalam kesenian jatilan Putri Larasati dan Bekso Sekar Merapi? (3) Bagaimana pengaruh keterlibatan penari putri dalam bentuk pertunjukan kesenian jatilan? Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi, namun karena permasalahan yang dibahas cukup kompleks, maka penelitian ini akan meminjam teori dari ilmu lain sehingga dapat dikatakan penelitian ini menggunakan pendekatan multidisiplin. Pola garap dalam kedua kelompok akan dikaji dengan menggunakan analisis koreografi, dalam hal ini berkaitan dengan gerak tari serta unsur pendukung lain seperti; musik pengiring, tata rias, tata busana, serta urutan penyajiannya. Kedua kelompok memiliki latar belakang proses berkesenian yang sama, yaitu mempelajari tari secara otodidak. Perbedaan pola garap keduanya disebabkan oleh lingkungan sosial masyarakat, kebiasaan, serta letak wilayah. Penari putri yang terlibat dalam dua kelompok jatilan tersebut terlihat tidak canggung, malu ataupun minder. Mereka menemukan ruang untuk menunjukkan jati diri dan berekspresi. Keterlibatan penari putri ini memberikan pengaruh bagi suatu kelompok jatilan dalam pementasan. Kedua kelompok memiliki pengaruh yang berbeda bagi suatu lingkungan masyarakat sehingga memunculkan ide kreativitas yang beragam demi eksisnya kelompok tersebut. Kreativitas tersebut muncul dari para penari putri.

Sleman Regency has two choreography of jatilan, named the traditional jatilan and jatilan creations. The existence of jatilan supported by the involvement of female dancers in the show so that make an appeal and charm. Cangkringan subdistrict has a choreography on traditional jatilan with group called Bekso Sekar Merapi as one group. As for one of the other group is the Putri Larasati. This group is one of a group jatilan creations in Mlati sub-district that have a different from Bekso Sekar Merapi. This research is shown in three Formula Issues, namely: (1) Why would appear a group of jatilan named Putri Larasati and Bekso Sekar Merapi? (2) How the form of involvement of the dancer in the jatilan of Putri Larasati and Bekso Sekar Merapi? (3) How the influence of involvement in the female dancers in a performing arts of jatilan? This research was qualitative in nature using etnocoreology approach, but due to the issue is discussed is complex problems, so this study also employs other theory so that this study is in multidiscipline approach. Choreography in both groups will be examined by using analysis of choreography, in this case related to the motion of the dance as well as other supporting elements such as; music accompanist, makeup, clothing, as well as the sequence of choreography. Both of groups have a same artistic activity process, they are studying dance by an otodidac or oral tradition. The difference of choreography are caused by the social environment of the community, customs, as well as the layout of the area. Female dancer in the two groups of jatilan not look awkward, embarrassed or inadequate. They found the space to show identity and expression. The involvement of the female dancers gives influence to the a group of jatilan in the staging. The two groups have different influences for an environment of society so as to bring up the idea of diverse creativity for the existence. The creativity come from the female dancers.

Kata Kunci : jatilan, penari putri, etnokoreologi, kreativitas

  1. S2-2018-389739-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389739-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389739-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389739-title.pdf