DRAMATURGI DALAM ALBUM REKAMAN MUSIK METROPOLIS PT. 2: SCENES FROM A MEMORY KARYA DREAM THEATER
LEONARDUS SURYA M, Dr. G.R. Lono L. Simatupang, M.A.
2018 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPAAlbum rekaman musik memiliki daya untuk menyampaikan pesan tertentu tanpa kita harus datang ke tempat pertunjukan. Saat menjadi bagian dari industri musik populer ada standarisasi yang diterapkan untuk mendapatkan keuntungan komersial. Hal ini dapat memunculkan keseragaman bentuk musik yang secara tidak langsung juga akan membentuk kebiasaan seseorang dalam mendengarkannya. Album Metropolis Pt. 2: Scenes From A Memory merupakan sebuah concept album yang memiliki alur maju dan mundur pada dimensi waktu. Setiap lagunya harus didengarkan urut dan utuh. Rumusan masalah yang bisa dipertanyakan adalah bagaimana struktur naratif teksnya? Bagaimana faktor narasi dibangun melalui medium bunyi? Bagaimana kelebihan dan keterbatasan masing-masing mode dalam persinggungannya? Dramaturgi dari Eugenio Barba digunakan untuk mengetahui bagaimana material ini dapat membuat seseorang bereaksi, mempertanyakan makna dan menentukan sendiri jalan ceritanya. Hal ini juga sekaligus dapat menunjukkan perbedaan concept album dengan album konvensional. Material album dibedah melalui multimodalitas dari David Machin yang membaginya menjadi suara dan teks. Multimodalitas ini melihat negosiasi antar material saling mengatasi kelebihan dan keterbatasannya. Intertekstual Julia Kristeva digunakan untuk melihat sistem tanda yang saling bertransposisi dalam menampilkan narasi waktu yang maju-mundur. Setiap lagu dalam album saling terkait dan harus didengarkan utuh. Dream Theater mampu memanfaatkan celah pada standarisasi industri musik. Kelebihan dan keterbatasan bentuk album rekaman bisa dikelola menjadi sebuah karya seni yang bisa memperkaya pengalaman seseorang dan menajamkan kesadarannya. Cerita dengan alur maju dan mundur dapat membuat seseorang merefleksikan dirinya serta melakukan kontrol sosial. Karena cerita yang ditampilkan merupakan metafora dari kejadian nyata di Amerika pada tahun 1990an.
Record album has the power to deliver messages without us having to come to the concert. As a part of the popular music industry, there is a standardization applied for commercial gain. This can bring up the uniformity of the musical form that indirectly will also form a person's habit of listening to it. Metropolis Pt. 2: Scenes From A Memory is a concept album and have the flashback time format in the plot. Understanding concept album need more energy and attention to feel the message inside itu. The research question are: how the structure of its narration that came from lyrics? How mode of sound can build some narrative dramaturgy? How the advantage and disadvantage using both mode of text and sound? Eugenio Barba's dramaturgy used to find out how the material has the power to make us react, question its meaning and determine its own story. It can show the difference between concept album and conventional album. The material divided using David Machin's multimodality into image, sound and text. This multimodality analyse the negotiations between materials that cope with each other's advantages and limitations. Intertextuality from Julia Kristeva used for analyzing the flashback time plot. Each song are unified by a theme, so it's a must to listen to it in full. Dream Theater are taking the advantages from the standardization of the music industry, and exploit limitations of record album into a work of art that criticizing the affair scandal in the White House in mid-1990's.
Kata Kunci : musik populer, dramaturgi, multimodalitas, album rekaman musik, daya seni