PERENCANAAN OPERASIONAL ANGKUTAN PEMADU MODA BANDARA H.A.S. HANANDJOEDIN (Studi Kasus : Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung)
SHERLY DEVIANTY, Dr. Ir. Dewanti, M.Sc
2018 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiMeningkatnya pergerakan orang maupun barang di Bandara H.A.S. Hanandjoedin memerlukan perhatian dari berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung transportasi dalam memperlancar aktivitas ekonomi dan sosial. Berkembangnya pariwisata yang ada di Pulau Belitung merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut. Kondisi Bandara H.A.S. Hanandjoedin saat ini tidak terlayani transportasi umum, hal ini menyulitkan penumpang untuk menuju/dari Bandara. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan layanan transportasi salah satunya adalah dengan menyediakan angkutan pemadu moda sebagai akses menuju Bandara dan/atau sebaliknya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi demand dan merencanakan sistem operasional angkutan pemadu moda di Bandara H.A.S. Hanandjoedin. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik stated preference (SP) dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan di Bandara H.A.S. Hanandjoedin. Analisis kebutuhan angkutan pemadu moda bandara ditentukan berdasarkan karakteristik dan respon dari responden dalam menjawab pertanyaan terkait pelayanan yang diinginkan. Teknik analisis menggunakan ordered probit model dengan software Limdep versi 7.0 untuk mengetahui tingkat kemauan responden menggunakan layanan angkutan pemadu moda sebagai dasar untuk merencanakan sistem operasional angkutan pemadu moda serta sarana dan prasarananya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh potensi demand angkutan pemadu moda adalah sebanyak 575 orang/hari. Jumlah tersebut merupakan jumlah demand dengan rute Tj.Tinggi �¢ï¿½ï¿½ Bandara dan sebaliknya. Waktu pelayanan didesain selama 12 jam/hari dengan kendaraan pertama beroperasi pada pukul 05.00 dan pelayanan terakhir berangkat dari bandara mengikuti kedatangan pesawat yang terakhir. Angkutan pemadu moda yang akan digunakan adalah kendaraan bus sedang dengan kapasitas 24 orang, dengan tarif Rp. 10.000, waktu perjalanan 45 menit, headway 21 menit dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan adalah sebanyak 6 unit.
The increasing of airplane passenger and goods in H.A.S. Hanandjoedin airport need attention from many parties to improve the quality of supported transportation facilities to carry on economics and social activities. The development of tourism in Belitung Island is one of the factors that led to this. H.A.S. Hanandjoedin airport is currently not served by public transportation. So the governments should be able to fulfill the need for effective and efficient public transportation. The purpose of this research is to analyze the potential demand and planning the characteristic operational system of integrated mode transport in H.A.S. Hanandjoedin Airport. The data collection of the research uses a stated preference survey (SP survey) with questioners that are distributed in H.A.S. Hanandjoedin Airport. The analysis of integrated mode transport that needed is conducted after determines the characteristics and responses of respondents in answers questions related to the desired service. The analysis technique uses an ordered probit model with Limdep software version 7.0 to determined the willingness level of respondents to use integrated mode transport services as a basis for planning operational systems for integrated mode transport, the facilities infrastructure. The research result shows that the potential demand for integrated mode transport is 575 people/day. This is amount of demand with the route Tj. Tinggi - Airport and vice versa. The service time is designed for 12 hours/day with the first vehicle operating at 05.00 and the last service departs from the airport following the arrival of the last arrived. The integrated mode transport that will be used vehicles with a capacity of 24 people, a tariff of Rp. 10,000, travel time are 45 minutes, headway 21 minutes and the number of vehicles needed are 6 units.
Kata Kunci : angkutan pemadu moda, potensi demand, sistem operasional