KONFLIK HALMAHERA DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN MIMESIS RENE GIRARD

EBIN EYZER DANIUS, Dr. Rizal Mustansyir; Dr. Supartiningsih

2018 | Disertasi | DOKTOR FILSAFAT

Disertasi yang berjudul Konflik Halmahera dalam Perspektif Pemikiran Mimesis Rene Girard ini dilatarbelakangi oleh peristiwa konflik yang terjadi di Halmahera tepatnya di wilayah Malifut. Peristiwa konflik yang terjadi pada tahun 1999 tersebut sampai saat ini dampaknya masih terasa dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat Halmahera masih hidup dalam suasana penuh kecurigaan dan hal ini dapat berakibat pada terjadinya konflik kembali. Kajian tentang konflik Halmahera dimaksudkan untuk menemukan secara mendasar penyebab konflik. Untuk menemukan penyebab mendasar konflik tersebut maka pemikiran mimesis Rene Girard dipakai dalam menganalisis konflik tersebut. Upaya penemuan penyebab mendasar konflik Halmahera dilakukan dengan menggunakan metode penelitian filsafat yaitu metode hermeneutik. Sumber dan bahan penelitian diperoleh dalam kepustakaan dan hasil dari penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan meneliti literatur yang terkait dengan konflik Halmahera. Sumber primer penelitian kepustakaan tentang konflik Halmahera mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Christopher Robert Duncan, Chris Wilson, Claire Querida Smith, Gerry van Klinken dan Nils Bubandt. Penelitian lapangan dipakai selain untuk mengkonfirmasi hasil yang didapat dalam penelitian kepustakaan, juga untuk menelusuri secara lebih khusus dan mendalam terhadap beberapa isu yang muncul demi memperoleh data dari pihak-pihak yang memiliki pengetahuan tentang konflik dan juga yang mengalami konflik itu sendiri. Hasil dari penelitian disertasi ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) hakikat konflik menurut Rene Girard adalah perwujudan dari sikap ambivalensi manusia yang terhubung dengan hasrat mimesis; (2). Analisis terhadap konflik Halmahera dengan menggunakan pemikiran mimesis Rene Girard memperlihatkan dua hal yaitu pertama, tidak tuntasnya proses relokasi menghasilkan penumpukan persoalan antara suku Pagu dan suku Makian; kedua, tidak berjalannya mekanisme kambing hitam mengakibatkan terjadinya eskalasi persaingan antara suku Pagu dan suku Makian yang berujung pada konflik dengan kekerasan. Tidak berjalannya mekanisme kambing hitam ini adalah karena yang menjadi kambing hitam adalah Peraturan Pemerintah nomor 42 Tahun 1999 yang telah dikeluarkan oleh negara. Peraturan Pemerintah tersebut dapat disalahkan namun tidak dapat dikorbankan karena adanya faktor kekuatan negara. Pada situasi yang demikian kedua suku langsung saling berhadapan menyalurkan hasrat kekerasan dalam konflik.

The dissertation, entitled Halmahera Conflict in Perspective of Rene Girard's Mimetic Thought, was motivated by the conflict that occurred in Halmahera precisely in the Malifut region. The impact of the conflict in 1999 is still felt in the life of the people of Halmahera. The Halmahera community still lives in an atmosphere of suspicion. Suspicion can result in the re-emergence of conflicts between communities. The study of the Halmahera conflict is intended to find fundamentally the causes of conflict. To find the underlying cause of the conflict, Rene Girard's mimetic thinking was used in analyzing the conflict. The efforts to find the underlying causes of the Halmahera conflict were carried out using the method of philosophical research, namely the hermeneutic method. Sources and research material are obtained in the literature and results from field research. Library research is conducted by examining the literature related to the Halmahera conflict. The primary source of the literature research on the Halmahera conflict refers to the results of research conducted by Christopher Robert Duncan, Chris Wilson, Claire Querida Smith, Gerry van Klinken and Nils Bubandt. Field research is used in addition to confirming the results obtained in library research, as well as to explore more specifically and in depth some of the issues that arise in order to obtain data from peoples who have knowledge about the conflict and who directly experienced the conflict. The results of this dissertation research can be explained as follows: (1) the nature of the conflict according to Rene Girard is a manifestation of the ambivalence of humans connected with mimetic desires; (2). Analysis of the Halmahera conflict by using Rene Girard's mimetic thinking shows two things: first, the incomplete relocation process resulted in the accumulation of problems between the Pagu and Makian tribes; second, the failure of the scapegoat mechanism resulted in an escalation of competition between the Pagu and Makian tribes which resulted in violent conflict. The failure of this scapegoat mechanism is because the scapegoat is Government Regulation number 42 of 1999 that has been issued by the state. The Government Regulation can be blamed but cannot be sacrificed because of the strength of the state. In such situations the two tribes face each other directly channeling violent desires in conflict.

Kata Kunci : Konflik Halmahera, Mimesis, Kambing hitam, Sikap Ambivalensi, Relokasi