STRATEGI PENGEMBANGAN KERAJINAN SULAMAN KARAWO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA MINAT KHUSUS DI PROVINSI GORONTALO (KASUS SENTRA KERAJINAN SULAMAN KARAWO)
ANGGRAENI M.S LAGALO, Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc;Dr. John Suprihanto, M.I.M
2018 | Tesis | Magister Kajian PariwisataWisata minat khusus (Special Interest Tourism) merupakan perjalanan bagi orang-orang yang ingin pergi ke suatu tempat karena tempat tersebut memiliki daya tarik khusus yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah tujuan tertentu. Penelitian ini menganalisis startegi pengembangan kerajinan sulaman Karawo sebagai daya tarik wisata minat khusus di Provinsi Gorontalo kasus sentra kerajinan sulaman Karawo. Alasan penelitian ini dilakukan karena sulaman Karawo merupakan budaya tradisional Gorontalo yang diwariskan secara turun-temurun. Pada saat ini sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah namun belum mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui persepsi masyarakat serta wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik mengenai kerajinan sulaman Karawo. 2) Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan kerajinan sulaman Karawo sebagai daya tarik wisata minat khusus di Provinsi Gorontalo. 3) Merumuskan strategi pengembangan kerajinan sulaman karawo sebagai saya tarik wisata minat khusus di Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode campuran. Pada umumnya penelitian ini didominasi oleh data bersifat deskriptif kualitatif, namun terdapat juga data kuantitatif sebagai data pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerajinan sulaman Karawo secara keseluruhan dinilai sangat baik. Berdasarkan hasil Analisis SWOT maka strategi yang dipilih adalah strategi yang menggabungkan antara strength dan opportunity (SO) atau aggresive strategy. Hal ini didasarkan pada pemetaan diagram kartesius yang dibuat dengan menggunakan skor pembobotan pada masing-masing faktor. Strategi dalam pengembangan kerajinan sulaman Karawo sebagai daya tarik wisata minat khusus di Provinsi Gorontalo adalah pemanfaatan kekuatan yang dimiliki oleh kerajinan sulaman Karawo untuk mencapai peluang pengembangan objek wisata minat khusus yang berkelanjutan. Implementasi strategi dilakukan melalui beberapa kebijakan yaitu: a) Meningkatkan kualitas SDM di sentra kerajinan sulaman Karawo, b) Pengembangan paket wisata minat khusus, c) Pelatihan cara membuat sulaman karawo, d) Mengembangkan sentra kerajinan sulaman karawo sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Gorontalo, e) Mengedukasi pengelola sentra kerajinan sulaman karawo mengenai wisata minat khusus, f) Melakukan promosi melalui kerjasama dengan berbagai pihak di antaranya biro perjalanan, serta penyedia jasa pariwisata (tour guide), promosi juga dapat dilakukan melalui media sosial misalnya instagram dan facebook. Keikutsertaan dalam event-event serta pameran pariwisata juga menjadi salah satu pentuk promosi.
Special Interest Tourism (SIT) is defined as travelling with the primary motivation of practicing or enjoying a special interest. This can include unusual hobbies, activities, themes or attractions which tend to atract visitors. This research aims at analyzing the strategy of developing Karawo embroidery as a special interest tourism in Gorontalo. A case study conducted in Karawo embroidery center. Moreover, Karawo embroidery, one of traditional cultural activities in Gorontalo which has been inherited from generation to generation, has gained great attention and effort from the local government to attract visitors to come, yet the report said there is no increase in visitors. Therefore, in this case, the writer focuses on the strategy to develop Karawo embroidery center so as to attract more visitors or tourists to come. This research has three main goals to achieve. 1) Gaining perception from the local or foreign tourists about Karawo, 2) Identifying obstacles faced in developing Karawo embroidery as special interest tourism, 3) Formulating the strategy in developing Karawo embroidery as special interest tourism in Gorontalo. Moreover, this research conducted by using mixed method. However, qualitative descriptive method was primarily applied in this research. While quantitative was applied to attain supporting data. Furthermore, results show that Karawo embroidery, overall, is considered very attractive. According to the SWOT analysis, the strategy chosen to be applied is by combining Strength and Opportunity (SO) or aggressive strategy. This was based on the Cartesian diagram mapping which was created by applying weighted score on each factor. In addition, strategy to develop Karawo embroidery as special interest tourism in Gorontalo is by applying its strength to attain opportunity to get promoted as a sustainably special interest tourism. Implementing strategy was done by applying several policies, for instance: a) increasing the quality of human resources, b) Creating a special interest tourism package, c) training on how to make Karawo embroidery, d) Developing Karawo embroidery as one of the tourism destinations in Gorontalo, e) Educating the Karawo embroidery center management about Special Interest Tourism (SIT), f) Promoting Karawo through various parties, such as travel agencies, hotels, tour guides, social medias (instagram or facebook), getting involved in tourism events or exhibits is also one form of promoting tourism.
Kata Kunci : Pengembangan, Daya Tarik, Wisata Minat Khusus, Kerajinan Sulaman Karawo, Sentra Kerajinan Sulaman Karawo.