Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI ANAK DI KECAMATAN PULE KABUPATEN TRENGGALEK

YULIANA RISTANTYA N., Dr. Wiwik Puji Mulyani, M.Si.; Dr. Evita Hanie Pangaribowo, S.E., M.IDEC.

2018 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) nilai anak yang dimiliki oleh orang tua, (2) persepsi masyarakat terhadap fenomena komersialisasi budaya hajatan, (3) pengaruh faktor sosial demografi (umur, pendidikan, dan jenis pekerjaan) terhadap nilai anak, (4) pengaruh faktor ekonomi (tingkat pengeluaran, kepemilikan lahan pertanian, dan jumlah aset likuid) terhadap nilai anak, (5) pengaruh faktor keuntungan hasil sumbangan pesta hajatan terhadap nilai anak, (6) pengaruh nilai anak terhadap jumlah anak yang diinginkan, (7) pengaruh nilai anak terhadap preferensi jenis kelamin anak, dan (8) mengetahui pengaruh antara faktor keuntungan hasil sumbangan pesta hajatan dengan preferensi jenis kelamin anak. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pule yang merupakan salah satu daerah di pegunungan selatan Kabupaten Trenggalek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix-method kuantitatif-kualitatif. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui wawancara kepada responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dan jumlah sampel sebesar 104 rumah tangga ditentukan dengan rumus dari Isaac and Michael (1972). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik regresi logistik ordinal dan biner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) dimensi nilai anak yang dominan dimiliki orang tua adalah jaminan masa tua dan ekonomi-normatif. (2) Masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung setuju terhadap budaya hajatan. Motif sosial, budaya, dan ekonomi menjadi alasan masyarakat untuk menggelar pesta hajatan lagi di kemudian hari. Selain itu terdapat kelompok arisan tayub di Kecamatan Pule yang memanfaatkan budaya hajatan sebagai sarana mendapatkan keuntungan ekonomi. (3) Tahun sukses pendidikan suami berpengaruh terhadap dimensi nilai emosional. Jenis pekerjaan suami berpengaruh terhadap dimensi nilai jaminan masa tua dari anak. (4) Tingkat pengeluaran responden berpengaruh terhadap dimensi nilai emosional dan ekonomi-normatif. Variabel jumlah aset berpengaruh signifikan terhadap dimensi nilai keluarga. (5) Variabel keuntungan sumbangan hajatan berpengaruh signifikan terhadap dimensi nilai ekonomi-normatif dari anak. (6) Dimensi nilai ekonomi-normatif berpengaruh terhadap jumlah anak yang diinginkan, (7) Mayoritas responden lebih menginginkan anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan karena alasan ekonomi. Responden yang memiliki dimensi nilai ekonomi-normatif lebih menginginkan anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. (8) Tidak terdapat pengaruh antara keuntungan sumbangan hajatan terhadap preferensi jenis kelamin anak.

The aims of this study are to know: (1) Parents value of children in Kecamatan Pule, (2) people perception about commercialization in hajatan culture in Kecamatan Pule, (3) the effect of socio-demographic factors (age, years of schooling, and occupation) toward value of children, (4) the effect of economic factors (house-hold expending, field extent, and total of liquid asset) toward value of children, (5) the effect of contribution profit in hajatan culture toward value of children, (6) the effect of value of children toward preference number of children, (7) the effect of value of children toward children sex preference, (8) the effect of contribution profit in hajatan party culture toward children-sex preference. This research is held in Pule Sub-regency which is the part of south mountain region of Trenggalek Regency. Mix-method quantitative-qualitative is used in this research. Data in this research are primer data which are resulted from interview. Simple random sampling is used in this research to determinate the sample. The total 104 samples are counted by Isaac and Michael (1972) formula. Data in this research are analyzed with ordinal and binary logistic regression. The results of this research are: (1) majority value of children dimension in Pule Sub-regency was old-age-security and economic-normative value. (2) People with low economic status and years of schooling are agree with hajatan culture. Social, culture, and economic factors are the main motive to held hajatan party again next time. There is Arisan Tayub group in Kecamatan Pule which takes economic advantage from hajatan party culture. (3) Husband years of schooling has significance effect toward emotional value of children. Husband occupation has significance effect toward old-age-security value of children. (4) House-hold expending has significance effect toward emotional and economic-normative value of children. Total of liquid asset has significance effect toward family value of children. (5) Contribution profit in hajatan party has significance effect toward economic-normative value of children. (6) Economic-normative value of children has significance effect toward number of children preference, (7) Majority child sex preference in Kecamatan Pule is male which major caused by economic motive. Respondents that have economic-normative value of children seem prefer to have male than female children. (8) There is no effect between contribution profits in hajatan party toward child sex preference.

Kata Kunci : Nilai anak, budaya hajatan, jumlah anak yang diinginkan, preferensi jenis kelamin anak/ value of children, hajatan culture, preference number of children, child-sex preference

  1. S2-2018-389672-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389672-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389672-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389672-title.pdf