PENGARUH PEMBERIAN SIKLOSPORIN-A TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI NEKROSIS PADA CEDERA MEDULA SPINALIS TIKUS ALBINO GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

MERKIAS MOTE, dr.Wiryawan Manusubroto, Sp.B, Sp.BS(K).; drh. Sugiyono, MSc.

2018 | Tesis-Spesialis | ILMU BEDAH

Latar Belakang: Adanya sel neutrofil dan mikrogia dapat dilihat dalam 12-24 jam pertama fase inflamasi trauma medula spinalis, dalam 12-24 jam pertama dan menghilang setelah 3-5 hari. Akumulasi dan aktivasi diperankan oleh IL-1,IL-6,TNF-a. Mediator proinflamasi akan memacu kerusakan sel karena terbentuknya respon imun humoral dan seluler. Menghambat dan menurunkan perannya, maka akan terjadi penurunan kerusakan sel selanjutnya. Tujuan: Untuk membuktikan adanya perbedaan yang signifikan terhadap perubahan histopatologi medula spinalis antara tikus albino galur wistar ( Rattus norvegicus) dengan TSCI yang diberi siklosporin A dan yang tidak diberi. Metode: Sebagai penelitian laboratorium eksperimental dengan evaluasi outcome sebanyak 16 tikus jantan dewasa albino galur Wistar digunakan sebagai subjek dan secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kontrol dan siklosporin A (10mg/kgBB per enteral). Traumatic Spinal Cord injury diciptakan dengan prosedur laminektomi dan penjepitan medula spinalis dengan klem aneurisma 24 gram. Pemeriksaan histopatologi jaringan medula spinalis dievaluasi dalam 24 jam setelah cedera. Semua data dianalisis dengan software statistik menggunakan Independent-Samples T Test.Setiap nilai p <0,05 dianggap signifikan. Hasil: Gambaran histopatologi kelompok perlakuan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok kontrol .Kesimpulan: Siklosporin A menekan nekrosis sel dengan jalan menghambat respon imunitas humoral dan seluler.

Background: The presence of neutrophils and microglia cells can be seen in the first 12-24 hours of inflammatory phases of the spinal cord trauma and disappear after 3-5 days. Proinflammatory mediators stimulate cell damage due to the formation of humoral and cellular immune. Inhibit its role, it will decrease the next cell damage. Objective: To prove the histopathological difference between spinal cord between wistar albino rats (Rattus norvegicus) and TSCI given cyclosporine A and which were not given. Methods: As an experimental laboratory study with an outcome evaluation of 16 adult male rats albino Wistar strains as subjects and randomly divided into two groups: control and cyclosporin A. Traumatic Spinal Cord injury with a laminectomy procedure and clamping with a 24 gr aneurysm clamp. Histopathologic examination is evaluated within 24 hours after injury. All data were analyzed by statistics using Independent-Samples T Test. Each p value <0.05 is considered significant. Results: The histopathologic outcome of the treatment group was much better when compared to the control group. Conclusions: Cyclosporin A suppresses cell necrosis and apoptosis by inhibiting the response of inflamation.

Kata Kunci : Cedera medulla spinalis, Nekrotik sel, traumatic spinal cord injury, spinal cord necrotic