Analisis Pengembangan Geometrik Runway, Taxiway, dan Apron Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun
AYU DEWI SAFITRI, Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D; Dr.Ir. Dewanti, M.S,
2018 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiTahapan analisis dimulai dengan mengevaluasi kondisi existing dimensi runway dan taxiway bandar udara Iskandar dengan pesawat terbesar yang sedang beroperasi yaitu Boeing 737-500. Analisis pergerakan lalulintas pesawat dilakukan untuk mengevaluasi dimensi existing apron. Tahapan selanjutnya adalah peramalan pertumbuhan penumang dan lalulintas pesawat 10 tahun mendatang dengan metode ekonometrik. Dengan pertumbuhan penumpang dapat menetukan pesawat rencana yang akan diteliti yaitu Boeing 737-900ER. Perencanaan dimensi sisi udara dengan pesawat rencana dianalisis kembali dengan metode yang sama pada perhitungan existing yaitu ICAO, FAA dan JICA. Hasil evaluasi geometrik sisi udara kondisi exisiting menunjukkan bahwa dimensi runway adalah 2062.78 kali 45 m, taxiway adalah 92,11 kali 18 m , dan apron 218.7 kali 75,73 m. Hasil geometrik rencana untuk 10 tahun mendatang yaitu 2027 untuk runway 2640,356 kali 45, taxiway 98,455 kali 18 m, dan apron 410 kali 90,065 m. Dimensi pada lapangan didapat runway 2120 kali 45 m, taxiway 95 kali 18 m, dan apron 170 kali 78 m. Dapat disimpulkan bahwa pada kondisi existing belum layak untuk melayani dan untuk perencanaan geometrik sisi udara perlu ditambahkan pada panjang runway, jumlah taxiway, serta dimensi pada apron untuk melayani pesawat rencana 10 tahun mendatang.
At this time the flight route from and to Pangkalan Bun is still using medium-bodied aircraft, such as the Boeing 737 series 400 and 500. This was caused the runway at Iskandar Airport is short and taxiway just there is one and apron that can only accommodate for 4 aircraft small to medium size. The research purposes is analyzing the geometric runway, taxiway, and Apron in serving plan plane for next 10 years. The analysis phase begins by evaluating the existing dimensional runway and taxiway condition of Iskandar airport with the largest aircraft currently in operation, Boeing 737-500. Analysis of aircraft traffic movement is done to evaluate the dimension of existing apron. The next stage is forecasting the growth of the passenger and the traffic flight of the next 10 years with the econometric method to determine the aircraft plan and re-analyze the air side dimension plan. The geometric evaluation of the air side of the exisiting conditions shows that the runway dimension is 2062.78 kali 45 m, the taxiway is 92.11 kali 18 m, and the apron 218.7 kali 75.73 m. Geometric results plan for the next 10 years are 2027 for runway 2640,356 kali 45, taxiway 98,455 kali 18 m, and apron 366,7 kali 90,065 m. The field dimension is 2120 kali 45 m runway, taxiway 95 kali 18 m, and apron 170 kali 78 m. It can be concluded that the existing conditions are not yet feasible to serve and for air side geometric planning needs to be added to the runway length, the taxiway number, and the dimensions in the apron to serve the plan planes for the next 10 years.
Kata Kunci : Runway, Taxiway, Apron, Boeing 737-500, Boieng 737-900ER