Laporkan Masalah

KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL PABRIK MINYAK LAWANG DI KABUPATEN MANOKWARI

NICLASON FILEX F.I., Prof. Ir. Arief Budiman, M.S., D.Eng. ; Rochim Bakti Cahyono, S.T., M.Sc., D. Eng.

2018 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SISTEM

Kekayaan alam Indonesia sangatlah luas yang tersebar di seluruh negeri terutama di Kepulauan Papua. Kepulauan Papua memiliki ragam tanaman yang dapat dugunakan sebagai bahan baku industri terutama di Kabuapten Manokwari. Wilayah Kabupaten Manokwari sebagian besar berada di kawasan dataran pulau Papua dan terdapat 13 Gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Umsini 2.950 mdpl dan Gunung Mamofcu 2.985 mdpl. Kelembaban Udara di Manokwari relatif masih berada di kisaran 80%. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Manokwari dikarenakan sektori industri lebih utama dalam pembangunan. Industri kecil berupa Industri pangan dan herbal berada di kabupaten Manokwari pada tahun 2014 berjumlah 123 unit usaha dengan menyerap 360 tenaga kerja serta peran investasi didalamnya sebesar Rp 3,3 milyar. Salah satu sasaran dari investasi tersebut adalah mengembangkan dan mengelola hasil hutan seperti Minyak Atsiri yang berasal dari rempah-rempah misalnya Minyak kulit lawang diperoleh dari destilasi kulit kayu tanaman lawang (Cinnamomum culilawan Blume). Meningkatnya permintaan minyak atsiri di dalam maupun luar negeri setiap tahunnya dan masih sedikit industri yang berkecimpung di bidang tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dan potensi bisnis di Manokwari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui data kajian finansial seperti besarnya biaya, penerimaan, profitabilitas dan tingkat efisiensi usaha penyulingan minyak kulit lawing serta mengetahui data sensitivitas minyak lawang. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan di Kecamatan Windesi Papua Barat; pengumpulan data primer dan sekunder; pengolahan data analisis dengan metode kualitatif dan kuantitaitf. Metode kualitatif digunakan pada proses penyulingan minyak lawang, metode kuantitatif untuk mengetahui kualitas hasil produksi minyak lawang secara finansial berdasarkan analisis kelayakan usaha. Data yang bersifat kualitatif seperti analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek bahan baku, aspek manajemen, dan aspek sosiocultur ekonomi masyarakat di uraikan secara deskriptif. Hasil olah data berupa analisa aliran dana dan perkiraan terhadap total biaya serta prosepek pasar untuk beberapa tahun ke depan. Analisa finansial yang diperoleh dari perhitungan biaya modal yang diinvestasikan dan keuntungan dari hasil penjualan yang disesuaikan dengan beberapa sasaran penting diantaranya adalah pasar; produksi; karyawan; fasilitas akomodasi; alat produksi; dan transportasi. Pengembangan analisis untuk menemukan suatu solusi dari pengeluaran modal sehingga mengurangi terjadi kerugian diantaranya adalah lamanya alat operasi produksi yang dipakai; banyaknya karyawan; investasi modal serta besaran bunga bank yang didapat; nirlaba (untung/rugi); dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian ini adalah Usaha Minyak Lawang pada kelayakan fianasial di Kabupaten Manokwari dalam perkiraan operasi periode tahun operasi 2018 �¢ï¿½ï¿½ 2022 dapat dikatakan menguntungkan. Hal ini berdasarkan hasil analisis dari: NPV (Net Present Value) sebesar 10% atau mencapai sebesar Rp. 2.727.272.727, dan Net B/C (Net Benefit Cost/Ratio) adalah 10% atau mencapai sebesar 2,82, sedangkan IRR (Internal Rate Return) adalah sebesar 12%, dan masa pengembalian modal dalam jangka waktu relatif tidak lama adalah 4,5 tahun. Usaha Minyak Lawang dalam orientasinya tentu memiliki prospek menguntungkan dan dapat dikembangkan selama penurunan harga jual produk tidak melebihi 8,62% dan kenaikan biaya operasional tidak melebihi 91,3%.

Indonesia's natural wealth is widely spread throughout the country, especially in the Papua Islands. The Papua Islands have a variety of plants that can be used as industrial raw materials, especially in Manokwari Regency. The area of Manokwari Regency is mostly located in the highlands of Papua and is found 13 Mountains with the highest mountains are Mount Umsini 2,950 masl and Mount Mamofcu 2,985 masl. Air Humidity in Manokwari is relatively still in the range of 80%. Economic growth that occurred in Manokwari because industrial sector was more important in development. Small industries in the form of food and herbal industries in Manokwari regency in 2014 were privately owned by 123 business units with absorbing 360 workers and the role of investment in Rp.3.3 billion. One of the objectives of the activity is to build and manage the forest as well as oil produced from wood distillation wood (Cinnamomum culilawan Blume). The increasing demand for essential oils at home and abroad is still an industry that can produce as opportunities and business potential in Manokwari. The purpose of this study was to find out financial data such as the amount of costs, acceptance, profitability and fairness level of skin law enforcement and to know the sensitivity data of lawang oil. The method used was field observations in Windesi District, West Papua; primary and secondary data collection; processing data analysis with qualitative and quantitative methods. The qualitative method is used in the process of lawang oil refining, a quantitative method to determine the quality of the production of lawang oil financially based on business feasibility analysis. Qualitative data such as analysis of market aspects, technical aspects, aspects of raw materials, management aspects, and socio-cultural aspects of the economy are described descriptively. Data processing results are in the form of fund flow analysis and estimates of total market costs and procedures for the next few years. Financial analysis obtained from the calculation of the cost of invested capital and profits from sales that are adjusted to several important targets including the market; production; employees; accommodation facilities; production tools; and transportation. Development of an analysis to find a solution of capital expenditures so as to reduce losses, including the length of production operation equipment used; the number of employees; capital investment and the amount of bank interest earned; non-profit (profit / loss); and sensitivity analysis. The results of this study are the Lawang Oil Business in fianasial feasibility in Manokwari Regency in the estimation of operating period of the 2018-2022 operating year can be said to be profitable. This is based on the results of the analysis of: NPV (Net Present Value) of 10% or reaching Rp. 2,727,272,727, and Net B / C (Net Benefit Cost / Ratio) is 10% or reaches 2.82, while IRR (Internal Rate Return) is 12%, and the payback period in a relatively short period is 4 ,5 years. Lawang's oil business in its orientation certainly has profitable prospects and can be developed as long as the selling price of the product does not exceed 8.62% and the increase in operating costs does not exceed 91.3%.

Kata Kunci : Analisa Kelayakan Finansial, Kabupaten Manokwari, Minyak Lawang, Net Benefit Cost/Ratio, Net Present Value.

  1. S2-2018-389486-abstract.pdf.pdf  
  2. S2-2018-389486-bibliography.pdf.pdf  
  3. S2-2018-389486-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389486-title.pdf  
  5. S2-2018-389486-title.pdf.pdf