Perancangan Koleksi Museum Peranakan Lasem Berbasis Memori Kolektif
IRVING NYOARDINATA, Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A.
2018 | Tesis | MAGISTER ARKEOLOGIMemori merupakan bentuk kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, yang memiliki sifat personal terhadap seorang individu. Pada awal abad ke-20 oleh seorang sosiolog Prancis, memori mulai dimasukkan ke dalam ranah sosial, oleh karena kemampuannya dalam membentuk kesadaran kolektif dari kelompok atau komunitas. Memori dalam rentang waktu singkat memiliki kemampuan untuk memicu sebuah tindakan dari individu, sedangkan dalam rentang waktu yang lebih panjang, secara tidak langsung membentuk karakter dari individu tersebut melalui serangkaian pola tindakan. Dalam lingkup komunitas, memori memberikan karakter terhadap komunitas terkait dalam bentuk identitas yang dibentuk melalui perjalanan sejarah komunitas tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai eksperimen dalam menyusun sebuah narasi sejarah dan narasi budaya komunitas Peranakan Lasem. Hasil penelitian kemudian disajikan dalam serangkaian koleksi museum. Hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif baru penyusunan koleksi dari komunitas dan untuk komunitas. Tujuannya adalah membangun kesadaran historis dari masyarakat sendiri, khususnya dari generasi muda dalam komunitas peranakan di Lasem untuk melestarikan nilai sejarah dan nilai budaya dalam menjaga identitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori kolektif dapat digunakan sebagai landasan dalam menyusun koleksi museum melalui beberapa metode klasifikasi dan pemeringkatan. Pengklasifikasian dilakukan untuk memudahkan proses analisis dan melihat tingkat persebaran memori antar kelompok, sedangkan metode pemeringkatan dilakukan guna melihat pola popularitas persebaran memori antar generasi dan memberikan tingkat popularitas memori tersebut. Kedua metode tersebut kemudian menjadi penentu dalam penyusunan narasi utama dan narasi pendukung dalam sebuah cerita besar komunitas peranakan di Lasem. Pemilihan obyek kemudian dilakukan sebagai bagian dari media presentasi kepada publik atas narasi sejarah dan narasi budaya peranakan Lasem yang telah dirampungkan. Pemilihan obyek koleksi yang juga berasal dari responden dilakukan sebagai upaya untuk membangun rasa kepemilikan terhadap memori dan membangun kesadaran historis bagi generasi mendatang.
Memory is a form of consciousness of the past-life experience that naturally has a personal value for peoples. At the early of 20th century, French sosiologist brought memory study to the social level, because of its capability in shaping the memory collective from certain group or community. Memory in short span of time has the capability to trigger an action from a person, while in a longer time span, indirectly shaping the character of that person through a series of actions in particular pattern. In the community level, memory able to form characteristic which is shaped by their historical journey. This research is conducted as an experiment in compiling both historical and cultural narratives of Peranakan Lasem community. The result of this research then presented in the series of museum collections. This result can be used as a new alternative in assembling collections from community to community. The goal is to build historical consciousness among themselves, especially from the younger generations within the community to preserve both historical and cultural value in order to maintain their own identity. The result shows that collective memory can be used as a foundation in assembling museum collections through several methods of classification and ranking system. Classification method is used to facilitate analysis process and to see the distribution pattern of memories themselves within the community, meanwhile ranking method is used to see the popularity pattern of the distribution of memory between generations, and giving the popularity level as well. Both methods then become the decisive factor in generating the main narratives and supporting narratives in the whole big story of Peranakan Lasem community. The selection of objects is then performed as a part of media presentation for the public, for both historical and cultural narratives of Peranakan Lasem. The selection of personal objects from community are chosen in order to create the sense of belonging through the preserved-memories themselves and building the historical consciousness for the future generations.
Kata Kunci : memori kolektif, identitas, museum komunitas, perancangan museum, koleksi museum, peranakan, Lasem