Laporkan Masalah

Perempuan-Perempuan Distopia dalam The Power : Perspektif Foucauldian

M FADLI MUSLIMIN, Dr. Aprinus Salam, M. Hum.

2018 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Tesis ini membahas tentang diskursus perempuan distopia dan konstruksi pengetahuan pengarang yang direpresentasikan di dalam Novel The Power Naomi Alderman. Perempuan distopia merupakan sebuah diskursus yang dibangun di dalam masyarakat distopia yang bertujuan untuk menggungkapkan pengetahuan pengarang sebagai kritik terhadap dunianya. Tujuan penelitian ini, yaitu menguraikan kategori-kategori perempuan distopia sebagai sebuah diskursus dan pengetahuan yang menjadi tumpuan pengarang dalam mengkonstruksi wacana perempuan distopia. Teori yang digunakan untuk mengkaji perempuan distopia dan pengetahuan pengarang yaitu teori Michael Foucault, terutama yang berkaitan dengan konsep diskursus, kekuasaan, dan pengetahuan. Menurut Foucault, ketiga konsep tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling memiliki keterkaitan. Pengarang sebagai otoritas yang memiliki kekuasaan mengkonstruksi pengetahuannya tentang perempuan ke dalam diskursus perempuan di dalam novel. Konsep distopia bertujuan mengkomunikasikan teks untuk menggambarkan kondisi masyarakat distopia. Data-data yang diperoleh di dalam novel dan di luar novel yang relevan dideskripsikan dan dianalisis menggunakan konsep-konsep tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah ada empat diskursus di dalam novel yang saling berkaitan, yaitu pertama, diskursus perempuan distopia yang terdiri dari perempuan kuat terkontrol dan perempuan kuat tidak terkontrol. Kedua, Diskursus perempuan tersebut berimplikasi pada diskursus kekuasaan perempuan di masyarakat yang meliputi gerakan massa untuk melawan penindasan dan partisipasi politik perempuan untuk terlepas dari budaya patriakal. Ketiga, keterlibatan perempuan dalam pembentukan agama baru oleh perempuan sebagai upaya untuk terlepas dari diskursus agama patriakal. Keempat, Gerakan politis yang membentuk institusi formal pemberdayaan perempuan dapat dimaknai sebagai langkah politis bagi perempuan Diskursus perempuan distopia yang ditampilkan oleh Naomi Alderman tidak terlepas dari pengetahuannya di luar karya. Pengetahuan tersebut adalah (1) hasrat pengarang untuk menolak batasan gender di masyarakat, (2) perjalanan panjang perempuan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan melalui jalur politis di negara maju,(3) di negara berkembang, perempuan masih terjebak dalam penindasan yang disebabkan oleh faktor-faktor religius dan kultural, (4) keterlibatan perempuan dalam pekerjaan laki-laki, (5) agama matrilineal, dan goddess movement sebagai upaya menguatkan posisi perempuan.

This thesis discusses about the discourse of female dystopia and the construction of the author's knowledge which is represented in The Power Naomi Alderman's novel. Dystopia is a discourse built into a dystopia society that aims to disclose the author's knowledge as a critique of her world. The purpose of this study is to describe the categories of female dystopia as a discourse and knowledge which is the foundation of the author in constructing the discourse of female dystopia. The theory used to study the female dystopia and the author's knowledge is Michael Foucault's theory, especially with regard to the concept of discourse, power, and knowledge. According to Foucault, these three concepts are inseparable and interrelated. The author as an authority has the power to construct the knowledge of women into the discourse of women in the novel. The concept of dystopia aims to communicate text which ti describe the condition of dystopia society. The obtained data in novels and the relevant data outside of the novels are described and analyzed using these concepts. The result of this study is that there are four discourses in interrelated novels. First, the discourse of dystopia women composed by the controlled women and the uncontrolled women uncontrollable. Second, the women's discourse has implications for the discourse of women's power in society which includes mass movements against women's oppression and political participation to escape from patriarchal culture. Third, the involvement of women in the establishment of new religions by women in an effort to escape from patriarchal religious discourses. Fourth, the political movement which formed the formal institution of women's empowerment can be interpreted as a political step for women. The discourse of the female dystopia displayed by Naomi Alderman is inseparable from her knowledge outside the work. Such knowledge is (1) the author's desire to reject gender restrictions in society, (2) women's long journey in fighting for women's rights through political channels in developed countries, (3) in developing countries, women are still caught in the oppression caused by factors religious and cultural factors, (4) women's involvement in men's work, (5) matrilineal religion, and goddess movement as an effort to strengthen the position of women.

Kata Kunci : Diskursus, Kekuasan, Pengetahuan, Foucault, Distopia, The Power

  1. S2-2018-404361-abstract.pdf  
  2. S2-2018-404361-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-404361-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-404361-title.pdf