Komunikasi Instruksional dalam Proses Belajar Mengajar (Studi Deskriptif terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di SLB/G-AB Helen Keller Indonesia, Yogyakarta)
BRIGITTA RACHMA KARINA PUTRI, Drs. Budi Sayoga, M.Kes.
2018 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIDalam dunia pendidikan diperlukan adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan guru sehingga tercipta hubungan yang lebih mendalam diantara keduanya. Kaitannya dengan pendidikan dikenal dengan istilah komunikasi instruksional. Komunikasi instruksional merupakan komunikasi yang dipola dan dirancang secara khusus untuk merubah perilaku sasaran dalam komunitas tertentu ke arah yang lebih baik lagi. Salah satu masalah yang dihadapi oleh kaum difabel (penyandang ketunaan) yaitu layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian ini memilih siswa tunanetra sebagai subjek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi komunikasi instruksional dalam proses belajar mengajar Anak Berkebutuhan Khusus tunanetra dan unsur-unsur komunikasi instruksional yang diterapkan di SLB/G- AB Helen Keller Indonesia, Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode dalam mengumpulkan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang dapat menghasilkan data deskriptif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ditemukan bahwa metode komunikasi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, baik untuk pembelajaran akademik maupun pembelajaran fungsional. Sistem belajar yang digunakan di SLB/G-AB Helen Keller adalah dengan pemahaman karena dirasa lebih efektif dibanding dengan sistem hafalan. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di SLB/G-AB Helen Keller diantaranya musik, benda atau barang real, alat peraga, kamus bahasa isyarat, peralatan braille. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di SLB/G-AB Helen Keller menggunakan komunikasi interpersonal dan siswa belajar dengan sistem pemahaman yang didemontrasikan atau dipraktekkan langsung oleh guru. Dengan demikian siswa mampu menerima dan memberikan feedback atas materi pelajaran yang telah disampaikan guru. Sedangkan unsur-unsur komunikasi instruksionalnya sesuai dengan formula proses komunikasi yang dikemukakan oleh Harold D Laswell meliputi guru sebagai komunikator, materi pelajaran sebagai pesan yang disampaikan,, fasilitas dan sarana prasarana sebagai media atau saluran pembelajaran, siswa sebagai komunikan dan respon melalui gerak tubuh juga bahasa isyarat baik verbal maupun nonverbal sebagai umpan balik terhadap apa yang sudah disampaikan guru. Adapun hambatan yang dialami selama proses belajar mengajar dapat berasal dari guru, siswa, dan situasi maupun kondisi lingkungan sekolah.
In educational field, good communication between teachers and students is needed to create deeper connection for them. In relation to education, this kind of communication is known as instructional communication. It is a communication which has specific pattern and arranged particularly to change behaviour of the students towards better way. One of the problems which have to be faced by people with disabilities is educational services. In this research, students who are blind be the subject of research. The aims of this research are to know the implementation of instructional communication in teaching and learning process of children with special needs (blind) and identify the elements of instructional communication which are applied at SLB/G-AB Helen Keller Indonesia, Yogyakarta. The design of this research is descriptive with qualitative approach while the methods used are interview, observation, and documentation. The applied data analysis technique is qualitative which can provide descriptive data from data collection, data reduction, data presentation, and deduction. This research found that the communication methods used by teachers in teaching and learning process are both verbal and non-verbal communication for academic as well as functional learning. Teaching and learning system applied at SLB/G-AB Helen Keller is with perception because it is more effective than rote system. The media of teaching and learning process such as music, things or real objects, props, dictionary of sign language, and Braille equipment. The results of this research showed that teaching and learning process at SLB/G-AB used interpersonal communication and students learned using perception system which demonstrated or practiced directly by teachers. Therefore, students were able to understand and gave feedback of subject matter delivered by teachers. Moreover, elements of instructional communication are corresponding to the formula of communication process which comprised of teacher as communicator, subject matter as learning channel, student as communicant, and response through gesture and sign language included verbal and non-verbal as feedback of subject matter delivered by teachers. However, obstacles happened in teaching and learning process could becoming up from teachers, students, and situation as well as condition of school environment.
Kata Kunci : pendidikan, komunikasi instruksional, proses belajar mengajar, anak berkebutuhan khusus, tunanetra