Menggandeng Media Menghadapi Isu Polisi vs Mahasiswa Papua (Studi Kasus Taktik Media Relations Humas Polda D.I. Yogyakarta Menghadapi Isu Tindakan Represif Kepolisian dalam Aksi Mahasiswa Papua)
NUSAYBAH AMATULLAH, Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A.
2018 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASITindakan 'pengamanan aksi' yang dilakukan oleh pasukan satuan tugas Polresta Yogyakarta berubah menjadi isu 'tindakan represif kepolisian terhadap mahasiswa Papua'. Isu tersebut memberikan tekanan tersendiri bagi Humas Polda D.I. Yogyakarta untuk melakukan klarifikasi dan menangani dengan segera karena isu terus berkembang dengan luas. Melalui penelitian ini peneliti mencoba mencari tahu bagaimana langkah dan taktik Humas Polda D.I. Yogyakarta mengadapi isu tindakan represif kepolisian tersebut melalui media relations. Teori tahapan pemecahan masalah humas dan taktik media relations digunakan sebagai dasar melakukan analisis dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada Kepala Bagian Kemitraan Humas Polda D.I. Yogyakarta dan mengumpulkan pemberitaan di media massa. Setelah mereduksi data, peneliti menemukan bahwa untuk menghadapi isu yang cukup sensitif ini Humas Polda D.I. Yogyakarta mengundang berbagai jenis media massa dalam jumpa pers yang diadakan dua kali dan menyebarkan press rilis yang disesuaikan dengan berkembangnya isu. Tahapan yang dilakukan mulai dari menganalisis situasi atau isu yang terjadi, menentukan strategi, menerapkan teknik media relations dan mengevaluasi. Secara taktis Humas Polda D.I. Yogyakarta menempatkan diri sebagai penyedia sumber informasi handal dengan mengandalkan kemampuan intelegensi humas ketika di lapangan. Penelitian ini juga menganalisis apakah tindakan media relations yang dilakukan Humas Polda D.I. Yogyakarta sudah bersandar pada prinsip dan pedoman berelasi dengan media massa, sehingga terjadi kesepahaman dan tujuan organisasi dapat tercapai.
'Securing action' from police forces of Polresta Yogyakarta has turned into 'police repressive action to Papuan students' issue. The issue has put preasure on Public Relations (PR) of Polda D.I. Yogyakarta to resolve and clarify immediately. Through this research, researchers tried to find out how the steps and tactics of Public Relations Polda D.I. Yogyakarta facing the issue of police repressive actions against the Papuan students through media relations. The theory of the stages of problem solving PR and media relations tactics was used as the basic for conducting and analysis this study. In collecting data, researchers conduct a deep interview to Kasubid Kemitraan Humas Polda D.I. Yogyakarta and collect news in mass media. After reducing the data, it was found that to deal with this sensitive issue PR Polda D.I. Yogyakata invited various mass media in press conference held twice and spread press release tailored to the growing issues. The steps taken start from analyzing the situation or issue that occurs, determining the strategy, implementing media relations techniques and evaluating. Tactically, Polda D.I. Yogyakarta places itself as a provider of reliable information sources by relying on the ability of public relations intelligence when in the field. This study also analyzed whether the media relations actions carried out by the Public Relations of the Polda D.I. Yogyakarta has relied on principles and guidelines relating to the mass media, resulting in the understanding and objectives of the organization can be achieved.
Kata Kunci : Hubungan Masyarakat, Strategi Media Relations, Polda D.I.Yogyakata, Aksi Demonstrasi Mahasiswa Papua