HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA ANAK REMAJA PASCA 7 TAHUN ERUPSI GUNUNG MERAPI DI HUNTAP DESA WUKIRSARI

NURUL HASANAH, Sri Hartini, S.Kep., Ns., M.Kes., PhD; Anik Rustiyaningsih, S.Kep., Ns., M.Kep., Ns.Sp.Kep.An; Dr.dr. Carla R. Machira, Sp.KJ(K)

2018 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang : Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 merupakan erupsi terbesar dalam 100 tahun terakhir. Dampak yang ditimbulkan dari Erupsi Gunung Merapi adalah depresi. Anak usia sekolah merupakan populasi yang rentan terkena depresi pascabencana. Kejadian depresi pascabencana dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, kehilangan orang terdekat, cedera fisik dan dukungan sosial. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan karakteristik responden dan dukungan sosial dengan kecenderungan depresi pasca Erupsi Merapi tahun 2010 serta mengetahui gambaran kecenderungan depresi pada anak remaja pasca Erupsi Merapi tahun 2010. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak remaja yang mengalami Erupsi Merapi tahun 2010 yang tinggal di Huntap Wukirsari yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner karakeristik data pribadi responden, kuesioner Child Depression Inventory (CDI), kuesioner Multidimensional Scale Of Perceived Social Support (MSPSS) dan kuesioner Penilaian Stresor Psikososial (IPSP). Analisis penelitian menggunakan analisis uji Independent Samples T Test. Hasil : Hasil prevalensi kecenderungan depresi sebesar 24%. Berdasarkan subskala kecenderungan depresi, gejala yang paling berat dialami oleh remaja adalah "sukar tidur setiap malam", "tidak bisa mengambil keputusan", "saya membenci diri saya" dan "saya tidak pernah akan sebaik anak lain", "semua hal yang buruk adalah salah saya" dan pada item "saya selalu harus memaksa diri untuk membuat PR". Kecenderungan depresi memiliki hubungan yang bermakna dengan dukungan sosial dan stresor psikososial dengan p = 0,011 dan 0,039 (p<0,05) tetapi jenis kelamin, umur, kehilangan orang terdekat akibat erupsi tidak memiliki hubungan yang bermakna yaitu p= 0,570, p = 0,804, p = 0,073 (p > 0,05). Kesimpulan : Jenis kelamin, umur, kehilangan orang terdekat tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecenderungan depresi pada anak remaja pasca 7 tahun Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 tetapi dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan kecenderungan depresi pada anak remaja pasca 7 tahun Erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Prevalensi kecenderungan depresi pada anak remaja di Huntap Wukirsari sebesar 24%.

Background: The eruption of Mount Merapi in 2010 is the biggest eruption in the last 100 years. The impact of Mount Merapi eruption is depression. School-aged children are vulnerable to post-disaster depression. The incidence of post-disaster depression is affected by gender, age, loss of the nearest person, physical injury and social support. Aim of The Research: To find out the relation of respondent characteristic and social support with tendency of depression post Merapi Eruption year 2010 and to find out description of depression tendency in adolescent after eruption of Merapi 2010 Method: This study used descriptive analytic research with cross sectional design with quantitative approach. Participants in this study were adolescent who experienced Mount Merapi Eruption in 2010 and living in Huntap Wukirsari, which amounted 50 people. This research uses questionnaire personal's characteristics respondents, questionnaire Child Depression Inventory (CDI), questionnaire Multidimensional Scale Of Perceived Social Support (MSPSS) and questionnaire Penilaian Stresor Psikososial (IPSP). The research analysis used Chi-Square analysis with Fisher test alternative. Results: The prevalence of depression is 24%. Based on the subscale of depression trends, the most severe symptoms experienced by adolescents are "difficulty sleeping every night", "unable to make decisions", "I hate myself" and "I will never be as good as other children", "all bad things are my fault "and on the item" I always have to force myself to make homework. "The tendency of depression has a significant relationship with social support and psychosocial stressor p = 0,011 dan 0,039 (p<0,05) but gender, age, loss of the nearest person due to eruption and stressors psychosocial has no significant relationship that is but gender, age, loss of the nearest person due to eruption has no significant relationship that is p= 0,570, p = 0,804, p = 0,073 (p > 0,05). Conclusion: Gender, age, loss of the nearest person has no significant relationship with the tendency of depression in adolescent post 7 years of eruption of Mount Merapi in 2010 but social support has a significant relationship with the tendency of depression in adolescent post 7 years eruption of Mount Merapi in 2010 The prevalence of depression in adolescents in Wukirsari Huntap is 24%.

Kata Kunci : Bencana, Erupsi Gunung Merapi, depresi, anak remaja, faktor yang berhubungan